Saat ini beberapa menu tradisional sudah banyak yang ditinggalkan, bahkan sebagian generasi Now tidak mengenal lagi suatu jenis makanan tradisional itu. Lidah anak muda sudah berbeda dengan mak-mak macam saya. Kalau anak muda sukanya masakan yang kekinian, instant dan praktis, berbeda dengan masakan tradional yang terkadang ribet bikinnya. Walaupun soal rasa lidah saya mengatakan lebih cocok dengan masakan tradisional, dari pada makanan masa kini.
Bukan hanya soal rasa namun makanan tradisional juga bisa membangkitkan kenangan masa lalu saat masih hidup bersama bapak--ibu yang kita telah tiada.
Untuklah sebabnya kali ini saya ingin menyajikan menu tradisional Pecak Lele untuk berbuka puasa bersama keluarga.
Kebetulan tadi ke pasar sudah jam 14.00 siang jadi los pedagang sayur, ikan dan keperluan dapur sudah kosong, hanya tinggal satu-dua saja. Dan satu-satunya ikan yang masih segar hanya ikan lele karena masih hidup, itu pun yang jual tinggal seorang saja. Jadilah saya membeli ikan lele setengah kilogram berisikan 3 ekor ikan. Sekalian beli cabai dan bumbu dapur lainnya.
Samapai di rumah saya bersihkan kembali ikan lele yang tadi sama pedagangnya sudah dibersih diambil daleman dan insangnya. Setelah bersih ikan lele diberi air jeruk nipis dan garam rendam sampai sekitar sepuluh menit.
Berikut akan saya tuliskan bahan dan bumbu untuk membuat Pecak Lele :
Bahan :
3 ekor ikan lele ( 500 gram)
1 buah jeruk nipis, ambil airnya untuk merendam ikan lele
sdt garam
250 cc santan, tapi saya menggantinya dengan 2 sendok Fiber Creme