Orang Kudus atau pernah tinggal di Kudus  pasti tahu, dong. Seperti apa kue  keciput itu. Kue khas kota Kudus ini pasti akan ada pada setiap rumah saat lebaran tiba. Dari rumah ke rumah kita akan menikmati kue keciput dalam toples dengan rasa yang berbeda-beda. Ada yang enak dan empuk, ada yang nggak bisa digigit saking kerasnya, ada yang renyah dengan banyak wijennya, ada yang wijennya tertinggal hingga tinggal satu dua saja.
 Begitulah suasana lebaran di Kota Kudus kala aku masih anak-anak hingga dewasa. Walaupun di rumah sudah punya Keciput, kalau bertamu di tetangga yang dicari keciput juga buat banding-bandingin dan bertanya pada tuan rumah : "Mbok kei opo keciputem kok ngene rasane?" ( dalam bahasa Kudus yang artinya : Kau kasih apa keciputmu kok bisa begini rasanya).  Walau sekarang banyak yang  jual kue keciput yang sudah jadi tetapi sebagian orang Kudus asli merasa belum puas kalau tidak membikin sendiri saat lebaran tiba.
Aku biasa bikin sendiri juga, walaupun saat posisi tidak tinggal di Kudus. Jadi walaupun tidak bisa mudik lebaran, tetap menghadirkan suasana lebaran kampung halaman di perantauan. Jadi harus belajar bikin keciput sendiri juga, dong!
Kue Keciput sendiri resepnya sebenarnya mudah, bahan-bahannya pun banyak tersedia dimana-mana, bukan hanya di Kudus saja. Namun kita akan butuh kesabaran yang tinggi untuk membuat kue keciput ini.Â
Mulai dari menyiapkan resep, mengopyok telur tanpa mixer terus nguleni semua bahan dengan tangan sampai kalis, Â membuat bulatan-bulatan kecil agak lonjong dan menggulirkannya dalam tempat berisi wijen agar bisa menempel rata semua butuh kesabaran dan ketelatenan yang tinggi. Agar tidak penasaran, baiklah aku kasih resep membuat keciput , ya!Â
- 300 gram tepung ketan
- 3 butir telur ayam ( buang 1 putih telurnya)
- 60 gram gula pasir halus
- 3 sendok makan mentega ( cairkan )
- 1 sendok teh garam
- Sedikit vanili bubuk
- 50 ml air kapur sirih ( diendapkan diambil air beningnya saja)
- 250 gram wijen.
- Minyak goreng secukupnya .
- Kocok gula, telur, garam, mentega dengan kocokan kue pakai tangan ( non mixer) sampai gula bener-bener larut. Kemudian masukan sedikit demi sedikit tepung ketan sambil diuleni pakai tangan sambil disiram air sirih sedikit demi sedikit. Sampai adonan kalis.
- Bentuk bulatan-bulatan agak panjang, bisa pakai tangan saja atau cetak lalu potong-potong langsung masukkan dalam  lempat yang sudah berisi wijen, jangan lama terpapar udara nanti wijennya tidak bisa nempel. Digoyang-goyang agar semua permukaan kue tertempel wijen semua. Jangan terlalu numpuk-numpuk nanti saling nempel.
- Yang sudah jadi bisa langsung digoreng dengan minyak yang banyak dan api kecil saja. Jangan diaduk-aduk dulu bila sudah mengapung baru diaduk sampai matang dan berwarna agak kecoklatan.
- Tiriskan di atas kertas nasi/kertas kue sampai minyak meresap pada kertas. Bila di dalamnya masih basah  atau melempem goreng lagi dengan minyak panas api sedang, sebentar saja jangan sampai gosong.
- Masukkan ke dalam toples bila sudah dingin. Siap di hidangkan kala lebaran tiba.
Nah, mudah sekali bukan resep dan cara membuatnya. Mumpung masih ada waktu yuk, kita bikin.
Rasanya belum jadi orang Kudus loh, kalau wanita Kudus tidak bisa bikin keciput. Nggak percaya...? Â Coba aja sendiri.
Begitulah hasil polling kue lebaran kalau tanyanya sama orang Kudus.
Jawabnya pasti : Keciput!