Mohon tunggu...
Sri Subekti Astadi
Sri Subekti Astadi Mohon Tunggu... Administrasi - ibu rumah tangga, senang nulis, baca, dan fiksi

ibu rumah tangga.yang suka baca , nulis dan fiksi facebook : Sri Subekti Astadi https://www.facebook.com/srisubektiwarsan google+ https://plus.google.com/u/0/+SriSubektiAstadi246/posts website http://srisubektiastadi.blogspot.co.id/ https://www.instagram.com/srisubektiastadi/

Selanjutnya

Tutup

Trip

Hati-hati dengan Penawaran Voucher Menginap Gratis yang Menyesatkan

25 Agustus 2019   10:16 Diperbarui: 25 Agustus 2019   10:33 24493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
screnshot undangan dokpri

Tanggal 12 Agustus 2019 kemarin, saya mendapat telpon dari seseorang yang nomernya tidak ada dalam kontak hp saya, namun karena penelpon ramah, suaranya enak dan sopan saya terima telpon itu dengan baik pula. 

Inti dari penelpon itu ingin memberi voucher menginap gratis 3 hari 2 malam di sebuah hotel di Bali atau Lombok. Untuk memberikan vouchernya tersebut Mbak Via (penelpon itu memperkenalkan diri dengan nama Via) mengundang saya dan suami untuk datang ke hotel Front One di Purwodadi.  

Saya sebenarnya biasa saja menanggapinya. Tapi berkat kegigihan Mbak Via dalam menjelaskan, jadinya tertarik juga. Apa sih maksud dari voucher tersebut membuat saya penasaran.

Mbak Via bukan hanya sekali menelponya, berulang kali untuk memastikan saya mau menerima Voucher menginap gratis tersebut. Jadilah saya makin penasaran, wong gratis kok ya sampai dipaksa-paksa mau terima. Hahahah...

Di ujung sana Mbak Via menjelaskan kalau voucher gratis tidak ada keterikatan apa-apa, kalau datang memenuhi undangan tidak perlu membawa apa-apa, namun harus datang bersama suami dan membawa bukti KTP suami istri. 

Katanya sih buat mengecek alamatnya sama tidak, karena takutnya kami yang datang berdua bukan pasangan suami-istri (hahahaha.....). 

Karena harus datang suami-istri, saya dikasih waktu untuk konfirmasi pada suami terlebih dahulu, sekitar 15 menit, tapi karena saya mengatakan suami baru di luar kota, besok paginya Mbak  Via baru menghubungi saya kembali, untuk memastikan kalau suami apakah suami setuju untuk datang mengambil voucher. 

Jadilah saya yang bertugas merayu suami agar mau mendatangi acara tersebut. Karena acara di luar kota dan malam hari, kalau suami tidak setuju tidak mungkin saya datang sendiri. Karena saya bilang ke suami sekalian jalan-jalan, akhirnya suami pun setuju...( horeee....)

Mbak Via bilang perusahaannya adalah sebuah perusahaan tour dan travelling yang sedang mengadakan promosi di hotel Front One. Dan saya sama suami sudah dibookingkan table no. 8 , katanya. 

Acara berlangsung di Restorant lantai 1 hotel Front One Purwodadi. Saya di haruskan datang tepat jam 7 malam, tanggal 15 Agustus2019, tidak  boleh terlambat datang.

Dalam bayangan saya, nanti saya akan menghadiri presentasi bisnis traveling dengan peserta yang banyak, dalam ruangan yang luas, ada panggung dan pembicara/ pemateri bisnis. 

Ada banyak table/ meja dengan hidangan yang ala restorant. (hahahaha..lagi dulu aah..) Untuk memastikan saya dapat nomer table berapa saja yang telpon ganti, yaitu seorang laki-laki yang mengaku supervisornya Mbak Via. Tak lama kemudian undangan dikirim via WA. 

Beberapa menit setelah saya menerima undangan tersebut seseorang dengan nomer telpon yang berbeda menelpon lagi untuk memastikan kalau undangan sudah saya terima, dan berjanji akan menghubungi saya kembali pada hari H, katanya.

dokpri
dokpri
screnshot undangan dokpri
screnshot undangan dokpri
Dalam bayangan saya (lagi) waah ini pasti acara besar dan hebat nih, kok yang menghungi saja ada bagian-bagiannya sendiri. Ganti-ganti orang. (huuuhhh)

Namun sayang seribu sayang, hari berikutnya suami berubah pikiran, malas datang dan  lagi ada pekerjaan ke luar kota juga. Jadi pagi harinya saya segera menghubungi via WA, mengabarkan kalau tidak bisa hadir, karena sesuatu hal.

Walaupun saya sudah mengabarkan kalau tidak bisa datang, pada hari H tetap ditelpon juga, katanya sayang sekali tidak bisa datang karena kesempatan memperoleh voucher gratis hanya sekali. (Saya sih mau datangnya bukan karena vouchernya tapi penasaran aja Mbak...)

Pikir saya, kalau sudah tak bisa datang ya sudah karena acara pun sudah berlalu. Ternyata saya salah. Dua hari  setelahnya saya dihubungi kembali oleh Mbak Via, dengan kata-kata manis yang sama, katanya acara akan digelar kembali pada hari minggu tanggal 18 Agustus di tempat yang sama, dan saya diundang lagi untuk mendapatkan kesempatan voucher menginap gratis kembali. 

Namun Mbak Via bukan hanya menelpon saya tetapi juga menelpon suami (nomernya minta pada saya pada  undangan yang sebelumnya...). 

Karena kita berdua ditelpon berkali-kali, akhirnya kami sepakat untuk datang. Seperti pada proses yang kemarin, untuk menentukan kami mendapat nomer table berapa pun, seseorang yang mengaku supervisor Mbak  Via itu yang menelpon kami, si penelpon menekankan kami harus datang, karena sudah dapat nomer table dan kesempatan mendapatkan nomer table adalah tidak sembarangan ( aku pikir sih karena dapat nomer table itu sudah sekalian dipesankan hidangan di atasnya....hahahaha....makanya gak boleh batal, karena sudah dipesankan )

Karena pas kebetulan hari libur juga maka kami sepakat untuk hadir, untuk menjawab kekepoan saya. Acara akan berlangsung pada hari Minggu jam 3 sore on time, kami harus datang tepat waktu, katanya. Acara akan berlangsung selama 90 menit.

Pagi hari pas hari H, kami ditelpon kembali katanya untuk mengingatkan dan memastikan kalau bisa hadir. Iya deh...kami hadir, walau sebenarnya suami capek dan malas ( kasihan ya...) daripada saya kepo terus, akhirnya suami iya in mau datang.

Karena jarak Kudus -- Purwodadi lumayan jauh sekitar 1 jam lebih, kami rencana berangkat dari rumah jam setengah 2 siang. Namun nyatanya jam 2 persis kami baru siap berangkat, kata suami gak apalah cari jalan pintas yang lebih pendek, agar bisa sampai tepat waktu.

Dari Jam setengah 2, jam 2  Mbak Via menelpon terus di hp saya, maupun hp suami untuk memastikan apakah  kami sudah berangkat apa belum ( duh...care banget ya..hahaha )

Ternyata hari minggu itu habis liburan banyak pemudik yang akan balik ke kota jadi jalanan ramai jadi kami tidak bisa sedikit ngebut di jalan yang sempit. Padahal Mbak Via sudah menelpon terus, kadang saya angkat, kadang tidak.

Singkat cerita jam 4.15 sore kami baru memasuki parkir hotel, naah dari situ saya sedikit heran kok parkiran sepi ya, baik sepeda motor maupun mobil hanya beberapa saja. Padahal ada cara besar harusnya banyak pengunjung, dong..

Saya masuk hotel dan menemukan tempat acara, tenyata bukan resto tapi nyempil di ruang sebelah lobby ada 7 meja, dengan masing-masing meja diisi tamu yang suami istri dan 1 orang mungkin dari pihak pengundang. 

Tatanannya mirip banget kalau kita mau wawancara test masuk karyawan (hahahah...), di ruangan yang katanya untuk presentasi itu ada musiknya yang agak kenceng dan bukan jenis lagu-lagu yang lembut, jadi kita tidak bisa mendengar pembicaraan meja-meja di belakang dan sebelah saya.

Kami disambut oleh seseorang dan dipersilakan duduk di table yang sudah di persiapkan,  memang hanya ada 1 table itu yang kosong. Ada meja dan 4 kursi berhadap-hadapan. Persis seperti wawancara kerja. 

Setelah duduk kami ditawari mau minum teh atau kopi, tak lama kemudian teh dan kopi serta piring kecil berisi I bungkus kecil kacang dan sepotong kue pun dihidang pada kami. Sambil kami dimintai  KTP ( saya liatin terus jangan sampai KTP  kami  difoto ) dan buru-buru KTP saya minta  kembali.

Setelah itu kami berhadapan seorang wanita yang mengaku bagian reservasi untuk menunjukkan voucher yang akan diberikan pada saya nanti. 

Tak lama kemudian yang dihadapan saya berganti Mbak Mungil yang memperkenalkan diri bernama Lina, dia yang kan mempresentasikan program tour dan memperkenalkan apa itu Dahayu Leisure.

Mbak Lina ini cara menjelaskannya terasa mengulur-ngulur waktu banyak hal-hal nggak penting di luar permasalahan yang justru dibicarakan. Selain itu berkali-kali Mbak Lina bilang kalau dia tidak asing dengan suami saya ( hahaha..trik sok akrab ini..) Mbak Lina menjelaskan soal liburan dan perusahaannya akan memfasilitasi kita dalam berlibur, mulai dari tiket pesawat , hotel, sewa mobil, pemandu wisata dan lain sebagainya. 

Pembicaraan yang terlalu bertele-tele jeda sejenak karena Mbak Lina pamit hendak tunaikan shalat ashar terlebih dahulu. Dan selama Mbak Lina tidak ada kami didatangi seseorang yang mengaku masih training, (cowok sih..tapi ya agak-agak kemayu gitu...) Dia cuma ngajak ngobrol anfaedah saja.....

Akhirnya Mbak Lina datang, menjelaskan kembali soal membership, dan paket-paket membership. Serta keuntungan-keuntungan sebagai member Dahayu leisure. Dari yang paket-paket liburan keliling Indonesia, keliling Asia, keliling dunia, sampai pada paket umroh.

Menjadi member di Dahayu Leisure bisa digunakan oleh seluruh anggota keluarga, bisa disewakan kembali paket liburan , bisa juga kita jual lagi katanya. ( Menggiurkan bukan!)

Yang banyak ditekankan Mbak Lina, bahwa liburan itu penting, karena liburan menjadi kebutuhan utama jaman sekarang.

Karena pentingnya liburan itu maka menjadi member Dahayu Leisure juga penting, begitu kata Mbak Lina, karena Dahayu menawarkan paket liburan yang lebih murah dari yang lain. 

Sampai saat sholat maghrib pun tiba, waktu 90 menit pun berlalu. Ketika kami akan pamit pulang, namun sama Mbak Lina kami diajak sholat magrib di lantai 2 saja karena nanti akan dijelaskan harga paket-paket liburan. 

Kami sebenarnya sudah mau pulang karena lebih dari waktu 90 menit yang dijanjikan, namun karena menghargai Mbak Lina, kami akhirnya ikut shalat maghrib di lantai 2 dan melanjutkan sesi berikutnya, yang membuat penasaran.

Karena dari awal telpon sudah dijelaskan tidak akan mengikat dan tidak usah membawa alat pembayaran, maka saya dan suami sudah berkomitmen tidak akan melakukan transaksi apapun saat ini juga, kalau lah ada transaksi kami mohon diberi waktu untuk berpikir dahulu.

Akhirnya saat menjelaskan harga-harga membership pun tiba. Mbak Lina menjelaskan harga paket regular yaitu : 7.000 USD atau senilai 1,4 Milliar rupiah untuk keanggotaan selama 20  tahun. ( wow, itu sama Mbak Lina dibilang murah setelah dibagi 20 tahun ) karena dalam setahun bisa menggunakan 6000 poin untuk berlibur kemana saja diseluruh dunia. 

Bisa untuk umroh kapan pun, selama poinnya masih. Jadi semua harga, mulai dari harga tiket pesawat, harga kamar hotel , pemandu dan rentar car semua dihitung poin. 

Kata Mbak Lina paket ini bisa disewakan atau dijual lagi, pada orang yang hendak berlibur atau hendak pergi umroh jadi kita bisa punya biro travel kecil-kecilan. Paket regular ini bisa join kapan saja, jadi tidak saat itu juga. Bagaimana menarik bukan, bagi yang punya duit. ( ?)

Saya ada pertanyaan , bagaimana bila ternyata sebelum 20 tahun masa keanggotaan ternyata Dahayu Leisure tutup. Kata Mbak Lina kalau tutup pasti bagian reservasi masih ada (kok bisa ya yang namanya tutup tapi tetep masih ada karyawan).

Karena member sudah inestasikan uang yang lumayan besar, harusnya ada jaminan dari OJK juga dong. Kata Mbak Lina sudah ada perjanjian dengan pihak notaris kalau sudah deal.

Spesial buat kami yang telah datang, ada paket-paket membership special yang membuat kami penasaran, karena pakaet special ini tidak bisa dijelaskan oleh Mbak Lina tapi oleh supervisornya sendiri. Laah apa bedanya ya...

Ternyata bedanya, Sang supervisor ini bisa lebih menekan kami dan bagi yang gak kuat bisa langsung tergiur untuk gabung niih  , namun kami tidak. Saya dan suami  sudah sepakat tidak akan ada transaksi.

Paket-paket special itu ada 5, saya sudah agak lupa angka-angkanya. Paket pertama seharga 750 jutaan bisa digunakan keliling dunia, berlaku selama 20 tahun dan ada mendapatkan asuransi. Setiap tahun ada 6000 poin yang bisa digunakan, kalau kurang bisa pakai poin tahun berikutnya.

Paket kedua, seharga 600 jutaan bisa digunakan keliling dunia juga, bedanya minus asuransi. Paket ketiga Paket Diamont seharga 500 jutaan bisa digunakan keliling Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Korea. China, Autralia,  dan Umroh atau perjalanan ibadah.

Paket keempat seharga 200 jutaan bisa digunakan untuk keliling Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand dan Korea, tapi diluar paket perjalanan ibadah.  

Yang terakhir paket seharga 90 jutaan yang hanya bisa digunakan keliling Indonesia saja , berlaku dalam waktu  20 tahun juga , sama yang diatas memakai sistem poin semua, namun jumlah poinnya lebih kecil. 

Oleh mereka saya ditawari paket yang kelima yang harus bayar 90 juta saat itu juga (hahahaha..duit dari mana ya ) dan kalau mau Umroh tinggal nambah duit, dan  bisa bayar umroh dengan  nyicil  juga.

Semua paket diatas masih ada  iuran tahunannya  juga yang mereka katakan sebagai biaya perawatan. Seharga 1500 rupiah  per poin, jadi tinggal kalikan saja...lumayan juga kan.

Karena kami hanya diam saja, mereka mengira kami tak sanggup bayar 90 juta saat itu juga  ( padahal memang bener ) , terus dikasih kesempatan untuk ngasih DP dulu 30 juta, sisanya bisa diangsur 6x, 12x, atau 24 x . ( pokoknya sebulan jatuhnya sekitar 3-4 jutaan.

Kami ditodong, saat itu juga untuk ambil paket  yang 90 juta, tapi kami masih diam dia bilang ini mura.  Katanya senang dengan liburan ayo diambil saja. Kami masih diam sambil senyum saja.  waktu telpon katanya kita datang saja, dan tak usah membawa alat pembayaran  kesini. 

Lah kok sekarang disuruh bayar. Terus dia terus mendesak, kami bisa membayar  DP nya saja, itupun  bisa diangsur 3x, jadi kami hanya bayar 10 juta saja kalau join sat itu juga. Dan kami pun  bertahan tidak mau, mereka bilang mosok tidak membawa ATM atau Kartu Kridit sama, kan bisa digesek sekarang.

Karena kami tetap tidak mau, akhirnya penawaran diturunkan lagi, menjadi paket seharga 30 juta untuk 5 tahun dan paket seharga 16 juta untuk 5 tahun, tapi jumlah poin untuk setiap tahunnya hanya 600 poin saja, dan hanya digunakan untuk tour Indonesia saja.

Untuk yang paket seharga 16 juta, kami bisa membayar DP 5 juta saja, sisanya bisa diangsur 6x, atau 12 x.dan itu pun kami masih diam dan berprinsip tidak mau transaksi. Karena dari awal pas telpon mengatakan tidak usah membawa apa-apa selain KTP dan dari awal saya sudah bilang tidak ada paksaan dan tidak ada transaksi langsung. 

Sampai mereka akhirnya mengatakan kasihan Mbak Lina, dia belum jualan dia butuh buat uang makan malam. Duuh rasanya jadi pingin ngeluarin duit seratus ribu kukasihkan Mbak Lina saja  buat makan daripada dipaksa beli paket liburan mendadak gini.

Karena kami tetap berprinsip tidak ada transaksi, mereka mengatakan mau rembukan gimana lagi, kami sudah mengundang bapak dan ibu, ibaratnya presiden dan menteri keuangan sudah datang, jadi bisa memutuskan saat ini juga. Namun kami tetap mengatakan tidak ada transaksi sekarang kami minta waktu 2-3 hari untuk berpikir. 

Mereka bilang kalau sudah keluar dai ruangan ini kesempatan untuk mendapatkan harga paket yang paling murah ini hilang, tinggal paket regular seharga 1,4 M yang ada. Ya sudah kalau begitu tidak jadi mengambil paket liburan saja, saya mengatakan itu. Namun mereka sampai seperti orang mengemis, katanya kami bisa hanya bayar 1-1,5 saja saat ini buat bayar cicilan DP paket terakir yang seharga 16 juta.

Saat itu yang ada dipikiran kami justru, ada apa sih kok sampai maksa banget. Kami jadi curiga harga paket yang tadinya berapi-api seharga miliaran sekarang hanya seharga sejuta. Jadi kami berpikir ini beneran nggak sih, jangan-jangan nanti kami sudah bayar paket tapi menggunakan fasilitas penerbangan dan hotel masih disuruh bayar. Apalagi yang paket 20 tahun tidak ada jaminan apakah selama itu Dahayu Leisure aka nada terus, atau jangan-jangan sudah bangkrut, hilang dong duit kami.

Karena masih banyak pertanyaan dan kecurigaan yang tak terjawab, maka kami memutuskan pulang tanpa membawa apa-apa. Dan Mbak Lina dan supervisornya tampak kecewa karena tidak bisa merayu kami untuk join sebagai member.

Oh ya...pada saat kami sedang diterangkan ada 2 pasangan yang mejanya di belakang kami,  deal mau join dengan paket diamont seharga 750 jutaan, pada waktu close case music yang memenuhi ruangan di hentikan sejenak dan diumumkan kalau bapak-ibu ini telah join dengan paket diamond. 

Saya sih mikir, wow banget...paket seharga 750 juta diputuskah hanya dalam waktu 90 menit. Ada 2 pasangan yang join saat itu juga, tapi saya juga tidak tahu apakah yang gabung itu tamu undangan seperti saya, ataukah teman-teman mereka juga agar kami terpengaruh.

Walau mereka mungkin agak jengkel pada kami, yang gak mempan rayuannya akhirnya voucher menginap gratis di Lombok selama 3 hari 2 malam diberikan juga. Dengan ketentuan voucher tidak bisa digunakan pada hari libur, weekend dan tahun baru, kami harus membayar deposit senilai 350. 000 rupiah bila hendak menggunakan, voucher berlaku dalam satu tahun . Mau pakai vouchernya kok jadi ragu-ragu jangan-jangan nanti kena chass lagi sampai sana... (sudah ada yang mengalami seperti saya kah..)

Karena waktu sudah agak malam sekitar jam 19.30 , molor banyak dari 90 menit yang dijanjikan menjadi hampir 3,5 jam. Kami segera pulang dan sampai rumah sudah jam 21.30 an....

Apakah teman-teman Kompasianer sudah ada yang punya pengalaman berhubungan dengan Dahayu Leisure, kasih info dong...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun