Kami sudah lulus SMA 35 tahun yang lalu, Â namun dengan berkumpul dengan teman-teman SMA jadi serasa muda kembali, mengenang saat-saat indah duduk di bangku SMA. Meski keadaan sudah berubah, kita menjadi tua secara umur, namun tetap berjiwa muda bila berkumpul dengan teman sebaya.
Sudah seharusnya kita yang hidup di bumi Nusantara, yang terdiri dari berbagai macam suku, ras dan agama bisa hidup berdampingan. Saling bahu membahu dalam  membangun bangsa ini, namun tidak mencampuri urusan  dl ibadah masing-masing.
Alangkah damai dan indahnya keberagaman itu, bila bisa saling menghormati, saling merawat  dan tidak terlalu ikut campur urusan agama lain. Tidak perlu ada gontok-gontokan  dan menjadi merasa paling benar dan paling menang,dengan memaksakan keyanikan   pada orang lain.
Perkuat keimanan kita sendiri, perbanyak ibadah dan amal sholeh sehingga tak ada waktu lagi saling mengolok keyakinan orang lain.
Keberagaman itu  indah,  sebagai  kekayaan bangsa Indonesia. Sehingga Indonesia mempunyai banyak ragam kebudayaan dari Aceh sampai Merauke. Semua tumbuh subur pada area masing-masing dan menjadi  damai  bila dipandang secara bersama-sama.
Demikian keberagaman yang aku lakukan bersama teman-teman di Kudus 84, semoga bermanfaat dan dapat menginspirasi banyak orang untuk berbuat baik tanpa memandang suku , ras dan agama untuk Indonesia bisa.
Kudus, 30 Mei 2019
Salam hangat,
Dinda Pertiwi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H