Pihak bank juga harus lebih aktif melindungi nasabahnya, dengan memperbanyak pemberitahuan cara-cara modus penipuan yang mengatasnamakan bank, atau  bentuk penipuan yang melalui transfer rekening bank.
Dengan banyaknya jenis layanan elektronik banking  dengan  menggunakan nomer hp sebagai nomer rekening, seperti Sobatku, LinkAja, OVO , Gopay , dan layanan  internet banking,  modus-modus penipuan juga semakin berkembang. Karena selain pembobolan lewat ATM sekarang banyak pula dijumpai kasus pembobolan lewat internet banking. Modus operandi baru pembobolan kartu kridit, yakni melalui CNP (card not present) yang oleh BI tercatat meningkat sejak pertengahan akhir tahun lalu.
CNP adalah penyalahgunaan kartu kredit oleh pihak yang tidak bertanggung jawab untuk bertransaksi melalui internet (e commerce). Untuk itu berhati-hatilah memilih cara pembayaran bila sedang bertransaksi online. Pergunakan cara pembayaran yang paling aman yang disediakan oleh e commerce, luangkan waktu sejenak  untuk membayar secara aman.
Berhati-hatilah bila kita tiba-tiba menerima email, yang meminta informasi tentang rekening kita, seperti User ID, PIN, nomor rekening, nomor kartu, atau pemberitahuan untuk melakukan transfer karena memenangkan suatu hadiah tertentu. Karena bisa jadi itu adalah ulah orang yang tidak bertanggung jawab. Modus penipuan  seperti itu dikenal sebagai phising.
Banyak email  dan websites palsu atau disebut typo site dengan menggunakan logo dan merk dagang palsu , yang  digunakan untuk menyesatkan korban dengan iming-iming seolah-olah menerima hadiah dari suatu perusahaan, sehingga memancing korban menyerahkan data pribadi, seperti password, PIN, dan nomor kartu Kridit/ kartu debet.
Seperti yang pernah daku alami menjelang lebaran beberapa tahun yang lalu. Betapa senangnya mendapat gulungan ketas rapi yang dibungkus plastik tergeletak di pintu pagar, setelah dibuka tertera bahwa kertas itu dari sebuah produk kopi yang isinya, akan mendapatkan hadiah sebuah mobil.Â
Penerima hadiah diminta  untuk konfirmasi  dengan  menghubungi nomer telpon yang tertera disitu. Di kertas itu juga tertera website perusahaaan, photo orang-orang penting perusahaan dan pejabat yang berwenang. Ternyata website itu palsu hanya mengubah sedikit dari web asli. Penulis iseng-iseng menghubungi nomor telpon yang tertera disana, ternyata dari suara dan cara menjawab telpon saja sudah kelihatan berbeda dengan resepsionis perusahaan pada umumnya.Â
Di seberang telpon menjelaskan untuk mendapatkan hadiah mobil diminta  transfer dahulu ke rekening mereka, yang katanya untuk biaya ongkos kirim mobil dan biaya pajak hadiah. Karena sudah sering membaca modus penipuan seperti itu, daku hanya ia-iya saja sih. Biar mereka puas saja.
Kita harus semakin jeli dengan segala bentuk penipuan perbankan masa kini,  karena siap produk baru yang diluncurkan perbakan  , mereka pasti mencari celah dan cara  untuk dapat menipu masyarakat.