Mohon tunggu...
Sri Subekti Astadi
Sri Subekti Astadi Mohon Tunggu... Administrasi - ibu rumah tangga, senang nulis, baca, dan fiksi

ibu rumah tangga.yang suka baca , nulis dan fiksi facebook : Sri Subekti Astadi https://www.facebook.com/srisubektiwarsan google+ https://plus.google.com/u/0/+SriSubektiAstadi246/posts website http://srisubektiastadi.blogspot.co.id/ https://www.instagram.com/srisubektiastadi/

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Kenali Bentuk-bentuk Penipuan Jelang Lebaran

8 Mei 2019   20:12 Diperbarui: 8 Mei 2019   20:26 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Ibu ini gimana, kami disini panik  mau menolong, kok malah  ibu begitu ..."

"Yeee....suami saya memang  kemana..., itu suami jadi-jadian jadi biar mampus saja " balasku sengit.

Klik....

Sambungan telpon langsung dimatikan dari seberang sana. Rupaya mereka sudah mengetahui kalau saya tak akan mempan dengan kedok penipuan mereka. Gagal sudah modus penipuan mereka di awal bulan Ramadan kemarin.

Awal menerima telpon, mendenger suara orang menangis sebenarnya agak kaget juga sih, tapi tatkala yang telpon ngaku sebagai suami. Ya jelas nggak percayalah. Sebagai istri hapal dong, suara suaminya. Lagian suami belum ada 5 menit meninggalkan rumah, pasti kendaraannya masih baru keluar gang. Jadi bohong besar bila bilang suami kecelakaan. Untung nalar saya segera jalan.

Sudah sering juga sih, mendengar cerita-cerita teman yang pernah mendapat telpon serupa. Saya juga  ingat betul kejadian beberapa tahun yang lalu ,  kejadiannya saat Ramadan juga. 

Seorang teman yang kebetulan  bertemu di sebuah bank , sedang  terburu-buru  "mau transfer " katanya. Transfernya  lewat kasir, karena jumlah yang akan ditransfer lumayan banyak "30 juta" . Katanya dia baru saja   mendapat telpon dari seseorang  yang  mengabarkan kalau suaminya kecelakaan.

Karena memang suaminya memang sedang keluar kota,  tanpa berpikir panjang dia percaya saja. Dia sepertinya  panik .   Untung petugas kasir  di bank itu  curiga, karena sewaktu ditanya siapa  pemilik rekening penerima , teman terlihat panik cara menjelaskannya, akhirnya  temen bercerita kepada Mbak  kasir tentang peristiwa yang dialami.  

Mbak kasir pun berinisiatif untuk  mengkansel transaksi tersebut,  temanku diminta menghubungi suaminya lebih dahulu. Ternyata benar,  suaminya tak mengalami kecelakaan apa-apa, dan tidak mengenal nomor telpon yang tadi menelponnya.  Syukurlah uang belum terlanjur tertransfer, karena kesigapan Mbak kasir di bank tersebut.

Banyaknya penipuan perbankan terutama saat-saat Ramadan dan Idul Fitri terjadi,  karena  padatnya arus  transaksi perbankkan  saat-saat seperti ini. Buat yang sudah sering baca-baca baik melalui media sosial maupun lainnya, kasus semacam ini  sudah bukan menjadi barang baru lagi.  Jadi tidak  kaget ketika mengalami sendiri, namun untuk mereka yang awam, bisa saja  terjjebak  pada modus  penipuan seperti ini.

Dalam satu hari ini saja, saya sudah menerima 2 sms tak di kenal. Yang pertama, sms dari nomer tak dikenal minta nomer rekening, dengan alasan mau transfer. Siapa juga mau transfer pada orang tak dikenal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun