Mohon tunggu...
Sri Subekti Astadi
Sri Subekti Astadi Mohon Tunggu... Administrasi - ibu rumah tangga, senang nulis, baca, dan fiksi

ibu rumah tangga.yang suka baca , nulis dan fiksi facebook : Sri Subekti Astadi https://www.facebook.com/srisubektiwarsan google+ https://plus.google.com/u/0/+SriSubektiAstadi246/posts website http://srisubektiastadi.blogspot.co.id/ https://www.instagram.com/srisubektiastadi/

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Kenali Bentuk-bentuk Penipuan Jelang Lebaran

8 Mei 2019   20:12 Diperbarui: 8 Mei 2019   20:26 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi-pagi ikala mata masih riyep-riyep karena ngantuk,  setelah sholat subuh   tiba-tiba   " Kring-kring-kring..."  suara telpon menderu-nderu bikin  kaget orang saja.

Begitu telpon kubuka : " Hua..hua..hua...huaaa........bu...bu...aku ..kecelakaan bu..hua hua huaaaa"

Tanpa pembuka,  tanpa basa-basi, penelpon di seberang sana menangis meraung-raung (dari suaranya bukan menangis betulan sih ).

Karena nomor telponnya tidak dikenal,   tak ada dalam kontak hp, maka langsung aku  tanya aja, " Ini siapa ya..?"

"Aku suamimu, aku suamimu....aku kecelakaan huu huuaaa haahuuu..." kata yang di seberang sana sambil tetap meraung-raung.

Belum sempat aku bicara,  telpon beralih ke orang lain : " Bu, ini suaminya kecelakaan , dan sudah di bawa ke Rumah Sakit..." jelas yang di seberang sana.

"Oh ya..," balasku enteng saja.

"Saya dari kepolisian yang menangani kecelakaannya, Bu..."

"Udah kalau begitu ditangani saja, Pak!" balasku sekenanya.

"Suami ibu kecalakaannya parah ini, Bu.  Kami  menunggu persetujuan ibu, untuk tindakan dokter " yang di seberang sana masih berusaha menyakinkan.

"Ya..sudah deh Pak, terserah saja  mau diapain juga gak apa-apa, atau  biar mati sekalian juga gak apa-apa , Pak..." jawabku enteng saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun