Kemudia melanjutkan sekolah formal SMKI ( Sekolah Menengah Kerawitan Indonesia ) dan dilanjutkan ke STSI ( Sekolah Tinggi Seni Indonesia ) Surakarta, lulus dari jurusan tari pada tahun 1993. Mugi juga belajar dari beberapa master tari seperti R.Ng. Rono Suripto dari Istana Mangkunegaran (1898-1990), dan Sardono W Kusumo (1994-2003).
Mugiyono mulai membuat karya koreografi pada tahun 1992 dan karya pertamanya "Mati Suri" dipentaskan di Istana Mangkunegaran. Dia mendapatkan Tropi Mangkunegaran IX untuk " Best Performer in Creative Dance". Setahun kemudian, 1993 karyanya " Terjerat" (Tangled) dipentaskan di taman Sriwedari Surakarta, memberinya "Best Choreographer."
Sejak saat itu karya-karya Mugi diperhitungkan dan dia mementaskan "Kabar kabur", "Bagaspati", "Kosong", "Topeng", "Amorphous", " Rotate", " Mencari Mata Candi", "Surat shinta", "Memori Shinta", "Lingkar", " Ejecting Human" dan lainya, ke berbagai daerah di Indonesia maupun mancanegara. Seperti : Filandia, Irlandia, Singapura, Jerman, Hong Kong, Jepang, Italia, Belgia, Kamboja, Afrika Selatan, Australia, Korea Selatan, Yunani dan lain-lain.
Karya Masterpiecenya "Kabar Kabur" dipentaskan 150 kali di 20 negara di dunia.
Mugi menciptakan karya solo maupun kelompok dan mendirikan Mugi Dance pada tahun 1992. Pada 2011 mencatatkan REKOR MURI untuk menari "Bima Suci" selama 36 jan NONSTOP di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta.
Mugi juga mengajar whorkshop gerak di  Portugal, Inggris, Belanda, Jerman, Jepang dan Indonesia Dance Festival. Mengajar workshop koreografi kepada pengajar seni tari Jawa Timur.
Mugiyono juga terlibat dalam beberapa karya kolaborasi seperti  "Someshine" ( Jerman, Inggris, Israel dan Indonesia). Selanjutnya Mugi juga berkolaborasi dengan Yuan Moro O'Compo ( Philipina) dan Shigemi Kitamura ( Jepang) dalam "Linkage", Ramli Ibrahim, Arifwaran Saharuddin (Malaysia), Waguri, Masato, Osamu Jareo (Jepang), Thitipol Kanteewong (Thailand), Woo Min Young ( Korea Selatan), Virpi Pahkinen (Swedia), Nick Brooke (USA) dll. Sedangkan kolaborasi dengan seniman Indonesia seperti Dedek Wahyudi, Slamet Gundono, Miroto, WS Rendra, I Wayan Sadra.