Setelah break makan siang dan sholat, dilanjutkan dengan game dan pemberian hadiah-hadiah sampai menjelang pukul 15.00 sore. Para peserta mendapatkan sertifikat, buku Semen Indonesia Membangun Bangsa dan salah satu seri buku The Naked Traveler dari Trinity.
Saya pun ingin segera meluncur pulang. Tapi ternyata salah arah sodara, yang harusnya ke terminal Bundar, malah jadi naik angkot  ke terminal Osowinangun dan keblabasen sampai Jembatan Merah Surabaya.Â
Untunglah, ada  seorang bapak penumpang angkot yang juga mau ke arah terminal bis Bungurasih Surabaya, jadi saya sekalian diantar sampai mendapatkan bis jurusan Kudus.Â
Pas maghrib tiba bis sudah meninggalkan terminal Bungurasih menuju ke arah barat. Namun karena jalan raya yang cukup padat, dan sempat berhenti istirahat sebentar, jam 01.30 dinihari saya baru sampai di Kudus.Â
Alhamdulillah bis lewat jalan kota, yang berarti lewat jalan sebelah rumah. Suami pun sudah menunggu di tempat bis berhenti. Â Syukurlah akhirnya selamat sampai di rumah lagi.
Perjalanan ke Gresik jadi serasa seru juga tak kalah dengan perjalanan Trinity, sang " The Naked Traveler", jangan diketawain yaaa.....karena aslinya beda jaauuh, hanya rasa-rasa aja setelah baca bukunya.
Kudus, 22 April 2019
Salam hangat,
Dinda Pertiwi