Mohon tunggu...
Sri Subekti Astadi
Sri Subekti Astadi Mohon Tunggu... Administrasi - ibu rumah tangga, senang nulis, baca, dan fiksi

ibu rumah tangga.yang suka baca , nulis dan fiksi facebook : Sri Subekti Astadi https://www.facebook.com/srisubektiwarsan google+ https://plus.google.com/u/0/+SriSubektiAstadi246/posts website http://srisubektiastadi.blogspot.co.id/ https://www.instagram.com/srisubektiastadi/

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

"Bermula dari Al Quds", Memahami Kudus dari Para Penyairnya

14 Desember 2018   12:43 Diperbarui: 14 Desember 2018   14:20 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masih banyak lagi tempat-tempat dan kekhasan kota Kudus yang menjadi inspirasi para penyair dalam antologi puisi " Bermula dari Al Quds" ini, seperti tentang Kudus, sebagai kota kretek dengan pabrik-pabrik rokoknya yang bertebaran disana-sini, tentang legenda jenang Kudus, dan kehebatan Sosrokartono yang makamnya terletak di desa Kaliputu Kudus. Semua mendapat tempat tersendiri dalam puisi-puisi penyair kota Kudus.

Semua ada 17 penyair dengan masing-masing penyair menyajikan 10 puisinya jadi ada 170 puisi, merupakan antologi puisi lumayan tebal dibanding antologi puisi penyair-penyair Kudus sebelumnya.  Semua ada 200 halaman puisi dan 6 halaman untuk biodata para penyairnya.

Proyek buku yang bagus dari para penyair Kudus dengan Dinas Kearsipan Daerah Kota Kudus di tahun 2017 kemarin.

bersama para penyair Kudus dokpri
bersama para penyair Kudus dokpri
Sekian sekedar reviuw saya tentang buku antologi puisi " Bermula dari Al Quds"  yang diterbitkan oleh Penerbit Cipta Prima Nusantara Semarang, dengan curator dan penyunting : Mukti Sutarman Espe dan Jimat Kalimasadha, tata letak oleh Jimat Kalimasadha, Lukisan sampul oleh  S. Mulyana Gustama.

Semoga bermanfaat bagi ingin mengerti dan memahami Kudus, untuk saat ini dan masa mendatang. Mohon maaf bila ada kesalahan dalam memberi penilaian dan apresiasi puisi teman-teman di Kudus.

Kudus, 14 December 2018

Salam hangat selalu
Dinda Pertiwi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun