Mohon tunggu...
Sri Subekti Astadi
Sri Subekti Astadi Mohon Tunggu... Administrasi - ibu rumah tangga, senang nulis, baca, dan fiksi

ibu rumah tangga.yang suka baca , nulis dan fiksi facebook : Sri Subekti Astadi https://www.facebook.com/srisubektiwarsan google+ https://plus.google.com/u/0/+SriSubektiAstadi246/posts website http://srisubektiastadi.blogspot.co.id/ https://www.instagram.com/srisubektiastadi/

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

JNE dan Industri Kreatif di Era Digital dalam Acara "Kopiwriting"

31 Agustus 2018   12:40 Diperbarui: 31 Agustus 2018   13:01 741
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanggal 29 Agustus 2018 di siang yang panas setelah menempuh perjalanan hampir 2 jam Kudus-Semarang, akhirnya terasa sejuk ketika memasuki Altitude Longe, Hotel Aston Inn Jalan Pandanaran 40 Semarang. Bertemu para admin, dan petugas dari JNE yang ramah-ramah membuat aku bersemangat untuk mengetahui apa sih hubungannya, antara industri kreatif, JNE dan Akumandiri di era digital. Dalam sebuah acara  " Kopiwriting" yang bertema "Industri Kreati di era Digital". Yang sekaligus ajang kopdar Kopmasianer Semarkutigakom .

Dampak pertumbuhan teknologi digital yang semakin pesat, ternyata membawa banyak perubahan jaman. Dari era manual menjadi era digital, dari era retail menjadi era online , dari era atlas menjadi era map, dan terus berkembang lagi ke depannya. Hal-hal yang dulunya tak terpikirkan saat era manual, bermunculan jenis lapangan kerja baru, konsep kantor baru dan lain sebagainya.  Demikian juga pergeseran sektor ekonomi semakin jelas terpampang. Dari era kejayaan retail menuju era online, membuat industri kreatif mengalami pertumbuhan secara signifikan.

Bahkan berdasarkan Kementrian Perindustrian, industri kreatif di Indonesia tumbuh hingga 7  persen per tahun, yang mempunyai dampak besar bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Mulai dari peningkatan nilai tambah, penyerapan tenaga kerja, jumlah perusahaan hingga pasar ekspor.

JNE, sebagai salah satu perusahaan jasa kurir ekspres dan logistic yang telah menjalankan bisnisnya sejak  tahun 1990 di Indonesia, siap mendukung potensi dan peluang industri kreatif yang sedang tumbuh bersama potensinya, seperti disampaikan oleh Mayland Hendar Prasetyo, selaku Head of Marketing Communication JNE. " JNE dan UKM sebagai pelaku bisnis era digital, adalah mitra. Sehingga JNE siap memberikan dukungan dengan semangat tagline "Connecting Happines"  menghubungkan orang-orang yang selama ini terpisah,  hal tersebut diungkapkan dalam salah satu acara   "KOPIWRITING" (talkshow interaktif) bersama para blogger Kompasiana dan wartawan cetak maupun online Jawa Tengah. Yang telah diadakan di Hotel Aston Inn Pandanaran, Semarang, Jawa Tengah, pada hari rabu 29/08/2018.

JNE sebagai perusahaan nasional yang berkonsentrasi pada bidang usaha jasa pengiriman dan pendistribusian, telah memperluas bidang usahanya hingga jasa pengiriman makanan khas daerah atau Pesona, jasa kepabeanan, penjemputan di bandara dan pengiriman uang atau money remittance. Pada akhir tahun 2012 JNE memisahkan divisi Logistik menjadi unit usaha tersendiri, terpisah dari unit kurir ekspres. Di tahun 2014 , JNE mempersiapkan JNE E-Commerce dan melakukan optimalisasi Mobile Application, serta membangun 250 kantor operasional untuk memperluas jaringan hingga lebih dari 6000 outlet di seluruh Indonesia untuk bersaing dalam Asia Free Area yang telah berjalan sejak tahun 2015.

Pertumbuhan industry kreatif oleh UKM membuat pertumbuhan JNE juga semakin pesat hingga per detik, terdapat 7 kiriman yang masuk ke JNE. Membuat JNE juga harus meningkatkan pelayanan dan prasarananya. Karena industri logistik juga ikut tumbuh positif, karena pemindahan barang dari produsen ke konsumen.

Jadi untuk saling menunjang dan mendukung sektor usaha mikro kecil dan menengah ( UMKM) , JNE dengan bekerja sama dengan salah satu marketplace, membina UMKM pilihan untuk bisa maju dari tingat nasional ke tingkat internasional. Agar barang yang dijual online bisa merupakan produk sendiri. Pihak JNE juga membangun basis data pelanggan melalui JNE Loyalty Card (JLC). Dengan JLC , pihak JNE akan mengetahui kebiasaan pelanggan dalam mengirim barang, sekaligus agar bisa melayani sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

Salah satu narasumber dalam  acara "Kopiwriting" sore itu , adalah ibu Irma Susanti. Yang merupakan owner dari Batik Identix, yang merupakan salah satu pelaku usaha ekonomi kreatif di Semarang.

Batik tulis identix adalah batik tulis yang diproduksi hanya satu kali produksi (limited), sehingga akan menjadi identitas bagi pemesannya. Batik tidak selalu konvensional dan namun batik tetap menjadi identitas budaya Indonesia, batik perlu dikembangkan dengan agility skill dan kemampuan untuk melakukan transormasi bisnis dalam menghadapi berbagai tantangan. Hasil industri batik harus bisa digunakan untuk berbagai macam acara, budaya dan musim yang berbeda., karena pemesan batik identix tidak hanya dari dalam negeri saja, sekarang sudah merambah ke berbagai belahan dunia. Berkat kemajuan era digital, penjualan produk tidak lagi dibatasi oleh ruang lingkup sendiri saja, batik telah bertransformasi dalam berbagai bentuk produk yang mampu menyentuh beragam lapisan masyarakat dan tingkat usia.

Untuk itulah antara JNE dan Batik Identix bermitra, agar barang yang telah diproduksi oleh batik identix bisa sampai kepada pemesannya. Yang tersebar di seluruh pelosok dunia.

Narasumber berikutnya, berasal dari Dewan Pimpinan Daerah (DPW) Asosiasi akumandiri Jawa Tengah. " Perkembangan dunia usaha di kalangan anak-anak muda sekarang ini sudah semestinya ada pergeseran. Dari yang sekedar konsumen menjadi produsen. Anak-anak muda dengan ide-ide kreatifnya, harus bisa menciptakan sesuatu yang bermanfaat bukan hanya untuk diri sendiri, namun juga untuk masyarakat di sekitarnya. Anak-anak muda harus bisa menciptakan lapangan kerjanya sendiri. Meskipun telah bergelar sarjana atau magister sekalipun" ungkap Madiyo Sriyanto , selalu ketua DPW Asosoasi akumandiri Jawa Tengah periode 2015-2020.

Akumandiri banyak memberikan pendampingan pada pelaku usaha UKM di Semarang. Mulai dari pelatihan, pembinaan sampai pada pendampingan pendanaan untuk memperoleh modal usaha sektor ekonomi mikro.

Dengan bermitra dengan JNE , akumandiri Jateng yakin akan menciptakan industri-industri kreatif baru yang semakin dikenal luas hasil produksinya. Agar tercipta perekonomian nasional yang semakin kokoh.

Antara JNE, pelaku usaha industri kreatif dan asosiasi akumandiri saling mensuport agar saling tumbuh dan berkembangnya perekonomian bangsa Indonesia yang terus membaik.

teman2 Semarkutigakom di JNE Kopiwriting foto dokpri
teman2 Semarkutigakom di JNE Kopiwriting foto dokpri
Acara " Kopiwriting" pun berakhir dengan saling bertukar cidera mata, pembagian doorprize dan makan malam bersama. Yang diikuti 10 orang blogger Kompasiana dan 25 wartawan media cetak dan online, dengan suasana penuh keakraban, hingga acara usai. Dan aku pun segera pulang ke Kudus, karena waktu sudah menjelang malam. Terima kasih JNE, batik tulis Identix dan Assosiasi akumandiri Jateng, kini pengetahuanku tentang industri kreati di era digital semakin bertambah.  Dan yang tak kalah menyenangkan bisa kumpul dengan Kompasianer Semarang dan sekitarnya yang tergabung dalam Semarkutigakom.

Kudus, 31 Agustus 2018

Salam kreati

 Dinda Pertiwi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun