sejak mengenalmu....
indahnya dunia terhampar cakrawala
tanpa batas engkau sodorkanÂ
tanpa jeda engkau tontonkan
hingga daun yang layu kekuningan pun bagai emas permata
hujan dan badai bagai permainan di dunia fantasi saja
indah....semua indah
rayumu, isakku, makianmu , dan juga desahku...
aku seperti lupa kalau dunia ini nyata
aku terus terpana dengan kejutan-kejutan gamermu
memandangmu...
ada seribu cahaya yang berpendar di mataku
hingga aku lupa sudah berapa kali aku menghapus air mata
sudah berapa kali hati meronta-ronta
tiba-tiba  aku terbangun
untunglah aku masih berpijak di bumi ini
masih rasakan  terik matahari di bulan Juli
masih bisa mengenali bau busuk mulutmu
masih bisa meraba pedih ujung lidahku
masih bisa membedakan mana kata mana mantra
sihirmu telah sirna, sayang
sebaiknya kembalilah engkau pada gurumu
hafalkan dulu ayat-ayat palsu
sebelum neraka menjemputmu
dengan sabetan pedangku
Kudus, 22 Juli 2018
Salam hangat,
Dinda Pertiwi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI