Mungkin hari ini adalah tantangan terberat dari serangkaian event samberthr dari Kompasiana, karena harus nulis saat seharian penuh waktu habis buat berkegiatan di Idul Fitri 1439 H.
Saat berkumpul dan bersilatutahmi dengan keluarga belum selesai, ada kepikiran apa yang harus aku tulis, kok tiba-tiba sudah malam sekali.
Tetapi akan menyesal banget kalau tidak dapat menyelesaikan tantangan yang tinggah sehari ini. Baiklah , aku hanya ingin bercerita tentang kegiatan hari ini saja. Dalam rangka menyambut datangnya Idul Fitri 1439 H.
Kegiatan dalam merayakan Idul Fitri, dimulai dari bangun pagi-pagi, menyiapkan diri ke masjid. Setelah sholat subuh dilanjutkan, kami bersiap-siap ke masjid untuk melalaksanan Sholat Idul Fitri. Samapai masih rama
Sebelum jam 6.00 pagi kami sudah bersiap ke masid Al Hamidyiah untuk melaksanakan sholat Idul Fitri. Jamaah sudah penuh sampai ke trotoar pinggir jalan raya, telat saya.
Namun setelah aku lihat sekeliling masjid, ternyata di latai 2 sebelah kiri masih kosong, maka aku pun segera naik ke atas, ternyata benar,. Tempatnya nyaman dan tidak bersedakan
Sholat Idul Fitri masjid Al- Hamidyah dimulai pukul 6.15 pagi, ketika tinggi matahari sudah lebih dari sepenggalah. Dilanjukan dengan khotbah sholat, sekitar 20 menit. Jadi sebelum jam 07.00 kegiatan sholat Idul Fitri selesai dilanjutkan saling bersilaturahmi dengan kanan kiri kita, yang ternyata para tetangga sendiri.
Selesai sholat kami segera pulang, dan dilanjutkan dengan sungkeman dengan suami, sekiranya banyak kesalahan kami berdua.
Dilanjutkan dengan sarapan pagi dan segera berangkat ziarah kubuh para orang tua, dan sanak-sodaral sekalian.
Suasana di Pemakaman ramai sekali, Kuburan penuh sesak ramai dengan yang peziarah yang datang dari luar kota dan kebetulan sedang mudik di Kudus. 'Kuburan Kembar" nama pemakaman di desa kami. Disebut kembar karena ada 2 kuburan di sisi kanan dan kiri jalan yang masuk ke wilayah yang berbeda. Karena ramainya penjiarah maka muncul tukang pakir dan penjual bunga dadakan di sekitar makam.

Sampai siang dan sore, berpindah-pindah ke saudara-saudara yang lain yang masih dalam lingkungan sekitar desa saja.
Jalan-jalan ramai mereka yang hendak bersilaturahmi, berkendara dengan berpakaian muslim, namun sayang mereka banyak yang tak berhelm di Lebaran seperti ini.
Sampai habis maghrib, berkunjung ke saudara-saudara yang lain terus berlanjut. Karena kebetulan suami adalah anak bungsu, jadi kami yang berkewajiban keliling ke rumah kakak-kakaknya.
Senang sekali bisa bertemu keponakan-keponakan yang datang dari luar kota, lama tak jumpa banyak cerita dan banyak perubahan pada mereka.
Hingga malam tiba, kami harus segera pulang beristirahat, dan menuliskan pengalaman ini disini.
Sekian, cerita-cerita seputar samberthr, selama sebulan ini, semoga berkenan.
Selamat berhari raya Idul Fitri 1439 H. Mohon Maaf Lahir Batin
Kudus, 15 Juni 2018
Salam hangat selalu
Dinda Pertiwi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI