Mohon tunggu...
Sri Subekti Astadi
Sri Subekti Astadi Mohon Tunggu... Administrasi - ibu rumah tangga, senang nulis, baca, dan fiksi

ibu rumah tangga.yang suka baca , nulis dan fiksi facebook : Sri Subekti Astadi https://www.facebook.com/srisubektiwarsan google+ https://plus.google.com/u/0/+SriSubektiAstadi246/posts website http://srisubektiastadi.blogspot.co.id/ https://www.instagram.com/srisubektiastadi/

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Kado Terindah Buat Suamiku yang Ultah Hari Ini

8 Juni 2018   21:52 Diperbarui: 8 Juni 2018   23:18 623
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://apartmentsatoldetowne.com/blog/great-housewarming-gifts-get-new-neighbors/

Dini hari tadi,  pada waktu suami akan berangkat ke luar kota untuk menunaikan tugasnya, aku  hanya sempat memberi ucapan dan doa, selain kecup di kening seperti biasa karena mata juga ngantuk sekali.  Memang diantara kami tak ada tradisi untuk merayakan ulang tahun, bahkan sekedar mengucapkan pun terkadang kami lupa, karena sibuk dan tak terbiasa saja.  Apakah itu mengurangi perhatian, doa dan kasih sayang diantara kami. Aku  kira tidak, kami tetap seperti biasa, kalau ada waktu ya berkasih-sayang, soal  perhatian walau tak harus nampak tapi tetap setiap waktu ada, antara suami dan istri. Selain itu dulu bapak, tidak membiasakan kami berulang tahun, namun weton yang lebih diutamakan untuk diperingati. Maklum kami orang Jawa tulen.

 Tetapi karena ultah suami ini mendekati hari raya, kepingin rasanya membelikan sesuatu yang sedang dibutuhkan suami. Aku sudah merencanakan dan menganggarkan dari kemarin, dengan menyisihkan sedikit demi sedikit sisa uang belanja ( maklum istri tak berpenghasilan sendiri , uuupss). Agar di hari raya nanti,  suami punya celana dan baju yang pantas dipakai untuk silaturahmi. Tidak muluk-muluk hadiah yang mewah sih, karena kehidupan kami memang jauh dari kata mewah.

Sudah beberapa waktu kami juga tak sempat jalan-jalan ke mall, cari pakaian dan sebagainya. Alangkah senangnya bisa saya bisa membuat kejutan sebelum suami pulang sore nanti.  Siang hari rencana mau ngemall sendiri, berburu diskon untuk baju dan celana suami.

Jam 9.00 pagi ada kerabat dekat yang datang. Hari ini adalah hari penerimaan raport untuk siswa SMA dan SMP. Berkaitan dengan itu, kerabat yang datang bercerita kalau hari ini butuh uang untuk melunasi uang SPP putranya yang sudah setahun kurang 2 bulan tidak terbayarkan. Dan katanya, hari ini harus dibayar karena kalau tidak raport kenaikan kelas tidak bisa diambil.

" Berapa jumlahnya..?" tanyaku pada kerabat tadi.

"Satu juta limapuluh ribu, pinjami dulu ya.."

Ada rasa trap di hatiku. Ada rasa sedih yang sangat, kenapa sampai begitu, menumpuk hampir setahun tidak terbayarkan dan tidak pernah cerita dari kemarin-kemarin.

Tapi baiklah, tak baik pula saya mengintrograsi orang yang sedang kesusahan dan kebinggungan. Kami memang tak mempunyai anak, jadi tak pernah merasakan berat dan repotnya urusan sekolah anak, tapi jujur aku sedih sekali. Sedih bukan karena harus meminjami atau memberikan uang untuk melunasi SPP itu, namun sedihku membayangkan betapa anak itu pasti telah menanggung malu, rendah diri dan lain sebagainya, karena hampir hampir setahun  nunggang  uang sekolah.

Oke,  ini bulan Ramadan tak baik terlalu bermelow-melow. Yang dibutuhkan bukan itu tetapi tindakan nyata untuk membantu.

Pertimbanganku gak pakai lama, aku masih pegang uang yang semestinya untuk membelikan  baju lebaran buat  hadiah ultah suami hari ini. Dan uang ini ada yang lebih membutuhkan,  daripada sekedar untuk  membeli baju baru.

Akhrinya, aku setujui agar uang ini dipakai saja untuk membayar uang SPP saja. Aku tidak menceritakan pada kerabat tadi, bahwa seyogyanya uang ini akan aku pergunakan untuk membeli baju lebaran hadiah ultah suami. Daripada dia merasa gak enak dan lain sebagainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun