Maka aku beranikan diri untuk menelponnya namun sampai tiga kali tidak juga diangkat, aku beralih menggunakan telpon Whatsaap juga tidak diangkat.
Tapi hanya balasan di Whatsaap,
"Maaf, belum bisa terima telpon besok aku hubungi kalau sudah ada kesempatan" walaupun balasan secuil kata namun, membuatku bahagia karena harapanku tumbuh lagi, aku ingin mendengar penjelasan Sila. Dimana dia sekarang dan kenapa dulu dia menghilang.
Tapi sayang Sila tak mau menjawab di Whatsaap, " besok saja kalau telpon aku jelaskan " katanya.
Tak patah arang aku telpon Sila kembali, sekitar jam 9 pagi, semoga kali ini Sila mau menerima telponku.
Senangnya aku ketika telpon ada yang ngangkat.
" Hallo.....Assalamu'alaikum..."
"Wa'alaikumsalam........maaf mau bicara dengan bu Sila ada.."
"Dengan siapa ya....Sila baru pergi.." Deg! Sampai pembicaraan ketiga aku baru mengenali suara itu. Itu kan suara Dirga, teman SMA ku sekelas, walau lama tak bertemu aku masih mengenali suaranya. Apa benar suami Sila itu Dirga!
Aku jadi semakin penasaran dan kacau. Betapa pedihnya hatiku yang baru tahu kalau ternyata yang mengambil kekasihku adalah teman baikku sendiri. Yang memang sudah lama tak bertemu dan berkomunikasi.
Sehari setelah itu handphoneku bunyi, nomer Sila yang tertera di layar. Aku ragu untuk mengangkat, karena takut kalau ternyata yang menelponku Dirga bukan Sila.