Usai menikamti Lenthok Tanjung kami berkunjung ke rumah teman, dan ternyata rumah yang dulu adalah rumah tinggal biasa , sekarang menjadi sebuah Guest House dan kost-kostan.
La Rose Guest House & Kost
https://scontent.xx.fbcdn.net/v/t1.0-9/q81/s720x720/12717180_1001652006569112_6510184712987610859_n.jpg?oh=92bb35772d004a4e53bb43d9d786a2b0&oe=5964E12E
Karena  kedua orang tua sudah tiada  dan tak satu pun putranya tinggal di kota Kudus, maka atas kesepakatan bersama  rumah keluarga diubah menjadi  Guest House dan Kost-kostan yang  disewakan.  Dengan nama La Rose Guest House & Kost.
Gust House dengan   4 kamar tidur, ruang keluarga, pantry  dan 2 kamar mandi dibandrol dengan harga Rp  600.000 per malam. Sedangkan kamar kost dengan kamar mandi dalam dan AC  dibandrol dengan harga  950.000 per bulan.
https://scontent.xx.fbcdn.net/v/t1.0-0/p180x540/12728947_1001653389902307_2822503948534329813_n.jpg?oh=f74155367b780a2da8ba0294500f5be0&oe=59652CE6
Suasana tenang dan kekeluargaan membuat Guest House ini tak pernah sepi pengunjung di hari-hari libur. La Rose Guest House dan Kost ini terletak di Jl. Getas Pejaten Gang Gatutkaca No. 44 Kudus ini dapat di pesan dahulu bila anda dan keluarga sedang berkunjung ke Kudus dan membutuhkan penginapan murah namun fasilitas tidak murahan. Silakan hub Ryo : 085 226 394 696.
https://scontent.xx.fbcdn.net/v/t1.0-9/s720x720/10632660_1001703103230669_1800271669781329990_n.jpg?oh=d731600cfc70b48588cdb3fdf916f4e2&oe=596DF6CF
Usai sejenak menikmati suguhan the hangat di Guest Hoese milik teman, kami melanjutkan perjalanan menuju desa  Jepang. Atau dalam bahasa Kudus dibilang desa Njepang. Habis karena ke Jepangnya gak perlu naik pesawat sih…
Desa Jepang.
Desa Jepang yang masuk wilayah kecamatan Jati  kabupaten Kudus, ini letaknya  sekitar 3 KM di sisi kiri jalan lingkar selatan dari terminal Kudus, menuju Pati. Atau dari kota menuju desa Njepang melewati perempatan Mbejagan menuju kea rah desa Loram , belok kiri lurus  …
Di desa  Njepang ini banyak sekali industri rumahan yang bisa  mengangkat perekonomian penduduknya. Seperti  banyaknya usaha konfeksi pakaian, pembuatan tas berbagai macam tas, isdustri ayaman dari bamboo, seperti pembuatan besek, tampah, dan lain-lain.
Yang unik dari para pengrajin aneka ayaman dari bamboo ini rata-rata sudah berusia  sepuh-sepuh, dan masih mengerjakan sendiri dengan teliti, karena generasi jarang ada yang mau lagi mewarisi ketrampilan ini. Seperti dituturkah Mbah Wakijah ( usia 70 tahun )  yang masih setia membuat besek, walaupun harga jualnya murah sekali, yaitu hanya Rp 500 sepasang..
Karena hujan yang tak kunjung reda, kami segera melanjutkan perjalanan ke desa Hadipolo.
Lihat Travel Story Selengkapnya