Mohon tunggu...
Sri Subekti Astadi
Sri Subekti Astadi Mohon Tunggu... Administrasi - ibu rumah tangga, senang nulis, baca, dan fiksi

ibu rumah tangga.yang suka baca , nulis dan fiksi facebook : Sri Subekti Astadi https://www.facebook.com/srisubektiwarsan google+ https://plus.google.com/u/0/+SriSubektiAstadi246/posts website http://srisubektiastadi.blogspot.co.id/ https://www.instagram.com/srisubektiastadi/

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Mahasiswa Bibit Generasi Millenia Sebagai Less Cash Society

7 Desember 2016   17:12 Diperbarui: 7 Desember 2016   17:40 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
suasana goes to campus bersama Kompasianer semarang

Beruntung sekali saya bergabung dengan grup WA teman-teman Kompasianer Semarang. Karena disini kita bisa saling berbagi informasi tentang hal-hal yang terjadi di Kompasiana, demikian juga sewaktu Om Wang Edy dan Mbak Wahyu Sapta menunjukkan bahwa dia mendapatkan undangan dari Kompasiana untuk mengikuti acara Goes to Campus di Akpol Semarang, sehingga saya tertarik untuk mengecek email, apakah pihak Kompasiana mengundang saya juga. Alhamdulillah ternyata ada juga undangannya, maka saya segera membalas email konfirmasi ke pihak Kompasiana kalau saya bersedia mengikuti acara tersebut. Dan juga memberitahu teman-teman di Semarkutigakom untuk mengecek emailnya.

Hari yang dinanti pun tiba, dari Kudus saya berangkat jam 7.00 pagi dengan naik bis menuju Semarang dan dilanjutkan naik taksi sampai ke tempat acara. Jam 10.00 tepat sesuai undangan saya sudah sampai di Gedung Serbaguna Akpol Semarang, dan acara pun sudah dimulai. Untung saya ketemu Bund Selsa dan oleh panitia kami dipersilakan duduk di depan, karena di belakang sudah penuh dengan mahasiswa dari berbagai kampus di Semarang.

Acara Goes To Campus yang telah di gelar di 4 kota di Indonesia seperti Banjarmasin Medan Makasar dan terakhir di Semarang,  merupakan upaya dari Bank Indonesia untuk mengajak para mahasiswa untuk menyukseskan program pemerintah Gerakan Nasional Non Tunai atau GNNT. Goes to Campus yang diselenggarakan di Akademi Kepolisian Semarang merupakan penutup  road show dari program Bank Indonesia di tahun 2016. Pada acara Goes to Campus di Akpol Semarang para mahasiswa di Semarang tampak begitu antusias mengikutinya, bahkan sampai ribuan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Semarang dan yang hadirpun terus mengalir hingga menjelang sore hari memadati gedung Serba Guna Akademi Kepolisian Semarang.

Kenapa road show GNNT Bank Indonesia ini diadakan di kampus-kampus, karena Bank Indonesia  yakin bahwa Civitas Academica bisa menjadi garda terdepan dalam menyukseskan gerakan non tunai ini. Mahasiswa sebagai bibit generasi Millenium yang dicanangkan pada tahun 2025-2030,  merupahan kelompok penentu seberapa kuat bangsa baik dari segi pemikirannya maupun dari segi gaya hidupnya termasuk dalam bertransaksi, mosok siih masih mau kita pakai uang receh dan dikasih kembalian berupa permen. Mahasiswa sebagai kelompok usia produktif didorong untuk menciptakan kemudahan transaksi non tunai hanya dengan sekali sentuh di layar androidnya.

Pertumbuhan internet lebih dari 19 persen pertahun  dan masih rendahnya instrumen non tunai di Indonesia yaitu kurang dari  10  persen  ( sejajar dengan Nigeria, Mesir  Peru Malaysia dan Thailand )  membuat Bank Indonesia lebih berkomitmen untuk mensejajarkan uang elektronik dengan uang tunai.  Dengan memberikan kemudahan pada perbankan untuk memberikan sarana bertransaksi non tunai,  baik pada penyedia layanan maupun pengguna non tunai dan  lebih banyak menyasar inovasi untuk mefalisitasi transaksi pembayaran ritel menuju non tunai. 

Pihak universitas pun telah memberi kemudahan kepada para mahasiswanya untuk membayar uang kuliah, dengan cara transaksi non tunai sehingga tidak perlu mengantri hingga berjam-jam seperti jaman saya dulu. 

Semarang dijadikan sebagai kota penutup dari rangkaian acara road show Goes to Campus GNNT,  karena Semarang dinilai paling rendah transaksi non tunainya, baik dari segi pelaku bisnis maupun penggunanya, seperti yang telah disampaikan oleh Bapak Edhi Haryanto selaku Bagian Informasi dari Bank Indonesia. Untuk itu Bank Indonesia mengajak mahasiswa yang sudah tidak asing lagi bersentuhan dengan elektronik, android dan Internet untuk memulai menggunakan uang non tunai sebagai alat bertransaksi, baik itu bisa menggunakan Kart Kredit, Kartu Debet maupun dapat menggunakan Uang Elektronik, baik yang register maupun yang non register.

Dalam memsukseskan GNNT yang dicanangkan pemerintah pada tanggal 4 Agustus 2014 ini BI telah bekerjasama dengan berbagai kementrian dan lembaga, seperti dengan Departemen  Perhubungan , Departemen Sosial sebagai pengganti bantuan tunai langsung dengan uang elektronik. Untuk membayar gaji para pegawai, restribusi, parkir  transportasi dan lain sebagainya. 

Transaksi tunai cenderung lebih susah terlacak sehingga mudah terjadi penyelewengan  dan tindak korupsi sedangan dengan transaksi kita lebih mudah melacak walaupun kewaspadaan terhadap scemmer tetap harus hati-hati dengan otorisasi dari pihak perbankan. 

Dengan bertransaksi non tunai akan lebih menghemat keuangan negara dalam hal biaya pencetakan, pemeliharaan dan distribusi uang kartal. Kerena setiap tahun kebutuhan uang kartal semakin meningkat pada masyarakat. Sehingga biaya cetak uang di PERURI juga semakin meningkat belum lagi biaya untuk pendistribusian uang cartal dan pemeliharaannya. Jadi dengan bertransaksi non tunai kita akan membantu menghemat keuangan negara. Dengan adanya GNNT pertumbuhan uang kartal semakin turun. 

Bertransaksi non tunai akan lebih membantu angka pertumbuhan ekonomi, karena setiap 10 persen penggunaan non tunai akan meningkatkan kegiatan ekonomi sebanyak 0,5 persen  selain itu bertransaksi non tunai dinilai lebih hemat efektif dan efisien serta aman. Kita tidak perlu membawa uang banyak-banyak yang cenderung tidak aman, kurang  efisien  dan cenderung boros.

Saat ini GNNT tengah menggema dan merambah di 24 kota dengan total sekitar 1,2 juta orang yang telah menggunakan transaksi non tunai melalui kartu debet , kartu kridit  dan kartu elektronik sejenisnya.

GNNT ditujukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penggunaan isntrumen non tunai sehingga berangsur-angsur terbentuk suatu komunitas atau masyarakat yang lebih menggunakan instrumen non tunai atau Less Cash Society  / LCS khususnya dalam melakukan transaksi kegiatan ekonominya.

Gerakan non tunai ini harus didukung oleh infrastruktur seperti jaringan internet yang memadai, terutama di daerah pelosok , untuk itu pihakpihak terkait mulai dari perbankan dan provider internet untuk menyiapkan vendor-vendor ritel diberbagai tempat transaksi perekonomian.

Priyanto Lim praktisi bisnis online dari Lazora, memaparkan bahwa untuk mewujudkan kepuasan pelanggan yang lebih, pihak Lazora akan memberikan promo-promo yang menarik bagi konsumennya apabila mau melakukan transaksi online non tunai, jadi tidak melakukan pembayaran dengan COD atau transaksi pembayaran langsung.

Dalam menyukseskan GNNT di acara Goes To Campus  Bank Indonesia telah menggandeng NET TV dan juga Kompasiana agar mahasiswa bisa ikut mensosialisasikan GNNT melalui tulisannya di blog pribadi maupun Kompasiana dan juga dapat menjadi Nitizen Joernalizem di NET TV.

Mas Iskandarjet  , dari Kompasiana sebagai blogger dan media sosial memberikan materi tentang cara-cara menulis sebagai blogger yang lebih praktis dan mudah dimengerti , agar tulisan yang kita buat membuat orang tertarik dan membuat penasaran sehingga orang mau membaca hingga selesai.

Dewi Laila sebagai Executive Producer NET TV memberikan materi bagaimana kita bisa menjadi Nitizen Jornalizen kita bisa merekam  membuat video tentang hal-hal yang menarik yang bisa saja terjadi di sekitar kita. Agar video yang kita buat bisa mengandung unsur 5 W + 1 H   ( What Who, When, Where, why , dan How ) . Selain itu Dewi Laila juga memberikan tips, agar video yang kita buat itu penting, menarik, baru dan dikenal. Posisi pengambilan gambar  horizontal dengan hp yang dipegang dengan 2 tangan , dan bila mengakhiri pengambilan gambar matikan dan tunggu antara 5-7 detik agar mendapatkan video yang bagus dan enak dinikmati.

suasana goes to campus bersama Kompasianer semarang
suasana goes to campus bersama Kompasianer semarang
Acara Goes to Campus di Akpol Semarang ini dihadiri pula oleh wakil ketua DPR Taufik Kurniawan, Kepala Kantor Perwakilan BI Jawa Tengah Iskandar Simorangkir dan Sekda Proinsi Jateng Sri Puryono dan juga praktisi bisnis online Priyanto Lim dari Lazora.

Acara Goes to Campus ini juga  dimeriahkan oleh di Stand up Comedy oleh Pragiwaksono dan ditutup dengan penampilan Rizky Febian yang disamput para mahasiswa dengan gegap gempita.

Panji di goes to campus Akpol Semarang
Panji di goes to campus Akpol Semarang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun