Mohon tunggu...
Sri Subekti Astadi
Sri Subekti Astadi Mohon Tunggu... Administrasi - ibu rumah tangga, senang nulis, baca, dan fiksi

ibu rumah tangga.yang suka baca , nulis dan fiksi facebook : Sri Subekti Astadi https://www.facebook.com/srisubektiwarsan google+ https://plus.google.com/u/0/+SriSubektiAstadi246/posts website http://srisubektiastadi.blogspot.co.id/ https://www.instagram.com/srisubektiastadi/

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menjauhlah!

9 Mei 2016   22:22 Diperbarui: 9 Mei 2016   22:28 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cinta yang terlalu tlah punah juga akhirnya...

aku harap segera menjauhlah..

tak ingin laku melihatmu lagi, apa lagi berharap-harap rindu

setelah terabai semua yang aku persembahkan

kamu hanyalah seonggok sosok tanpa hati

Menjauhlah...

tak memilkimu hatiku merasa lebih tenang

daripada merajam rajam tak henti tersia-siakan

pedih perih tinggallah kenangan

aku ikhlaskan demi egomu

yang tak pernah terlepas dalam langkahmu.

aku ingin bebas melangkah

melihatmu saja sudah jenggah

apalagi berharap engkau berbalik dan merengkuhku kembali

entahlah..entahlaah

menjauhlah ..

tak usah urus apalagi risaukan aku

aku tak lagi galau dan berpikir melow

karena tak tersisa lagi hati untukmu

aku menyesal air mataku yang pernah tumpah untukmu

kalau ternyata tanpamu hidup sungguh indah

menjauhlah...

usai sudah tugasmu ajariku tentang kepedihan,

pengkhianatan dan kebohongan.

cukup aku mengerti tak perlu aku lakukan

untuk itu menjauhlah...menjauhlah..

http://www.astroblog.co/twin-flame-connection-energy/

cukup sudah...

menjauhlah..menjauhlah

maafkan aku yang harus melepasmu

maafkan aku yang harus bahagia tanpamu

maafkan aku yang tak sanggup bercinta denganmu lagi

menjauhlah...menjauhlah...

laki-laki pembawa genderang pilu

dan syair-syair kelabu

yang selalu menyeret kakinya di lorong rindu

dengan lolong - lolong semu

Kudus, 9 Mei 2016

'salam fiksi'

Dinda Pertiwi


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun