Cinta yang terlalu tlah punah juga akhirnya...
aku harap segera menjauhlah..
tak ingin laku melihatmu lagi, apa lagi berharap-harap rindu
setelah terabai semua yang aku persembahkan
kamu hanyalah seonggok sosok tanpa hati
Menjauhlah...
tak memilkimu hatiku merasa lebih tenang
daripada merajam rajam tak henti tersia-siakan
pedih perih tinggallah kenangan
aku ikhlaskan demi egomu
yang tak pernah terlepas dalam langkahmu.
aku ingin bebas melangkah
melihatmu saja sudah jenggah
apalagi berharap engkau berbalik dan merengkuhku kembali
entahlah..entahlaah
menjauhlah ..
tak usah urus apalagi risaukan aku
aku tak lagi galau dan berpikir melow
karena tak tersisa lagi hati untukmu
aku menyesal air mataku yang pernah tumpah untukmu
kalau ternyata tanpamu hidup sungguh indah
menjauhlah...
usai sudah tugasmu ajariku tentang kepedihan,
pengkhianatan dan kebohongan.
cukup aku mengerti tak perlu aku lakukan
untuk itu menjauhlah...menjauhlah..
http://www.astroblog.co/twin-flame-connection-energy/
cukup sudah...
menjauhlah..menjauhlah
maafkan aku yang harus melepasmu
maafkan aku yang harus bahagia tanpamu
maafkan aku yang tak sanggup bercinta denganmu lagi
menjauhlah...menjauhlah...
laki-laki pembawa genderang pilu
dan syair-syair kelabu
yang selalu menyeret kakinya di lorong rindu
dengan lolong - lolong semu
Kudus, 9 Mei 2016
'salam fiksi'
Dinda Pertiwi