Mohon tunggu...
Sri Subekti Astadi
Sri Subekti Astadi Mohon Tunggu... Administrasi - ibu rumah tangga, senang nulis, baca, dan fiksi

ibu rumah tangga.yang suka baca , nulis dan fiksi facebook : Sri Subekti Astadi https://www.facebook.com/srisubektiwarsan google+ https://plus.google.com/u/0/+SriSubektiAstadi246/posts website http://srisubektiastadi.blogspot.co.id/ https://www.instagram.com/srisubektiastadi/

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

[ Tantangan Menulis Novel 100 Hari FC ] Mendulang Asa di Bumi Borneo /12/

23 April 2016   21:31 Diperbarui: 11 Oktober 2016   11:07 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“ Buat apa aku meneruskan bekerja di sini kalau sepertinya Bos Damang lebih memihak pada Sofian dari pada percaya pada aku “ Pikir Mikun.

Setelah acara Pertemuan kemarin, Mikun langsung pulang ke Balangan dan mengemasi semua pakaiannya, pagi-pagi sekali dia menemui Nasabah yang janji akan menemuinya. Nasabah itu rupanya mau melunasi cicilannya yang masih tersisa 10 bulan di KSP Damai dan mengambil kridit baru yang lebih besar.

Uang cicilan 10 bulan dari nasabah diambil oleh Mikun selanjutnya Mikun meluncur menuju Ke Banjarbaru ke Bandara Samsudin Noor, untuk pulang ke Jawa, atau kalau perlu dia akan bersembunyi dulu di rumah saudara di suatu desa di lereng gunung Muria.

Sriono setelah mendapat penjelasan dari Bos Damang segera menyusul ke KSP Damai Balangan yang letaknya bersebelahan dengan rumah yang ditempati Mikun.

Menurut keterang Acil yang tinggal di rumah sebelahnya Pak Mikun sudah pergi pagi-pagi tadi, entah kemana Acil itu tidak tahu.

Perasaan Sriono semakin tidak enak ketika di kantor KSP sudah ada nasabah yang kemarin hendak ditemuinya.

“ Pak tadi ulun sudah membayar semua cicilan pada Pak Mikun, katanya sekarang saya boleh mengambil kridit baru lagi, ulun lagi butuh dana yang lumayan banyak buat usaha baru ulun ,”

Belum sembat ditanya nasabah itu seduh menceriterakan apa yang dikawatirkannya.

“ Maaf Pak, kapan bapak membayarkan semua cicilan pada Pak Mikun?” Tanya Sriono pada nasabah dengan nada cemas.

“ Baru pagi tadi Pak ae…Pak Mikun sendiri yang datang ke rumah ulun “

“ Maaf Pak…sekarang Pak Mikun gak ada di tempat, saya sedang mencarinya sekarang “

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun