Mohon tunggu...
Sri Subekti Astadi
Sri Subekti Astadi Mohon Tunggu... Administrasi - ibu rumah tangga, senang nulis, baca, dan fiksi

ibu rumah tangga.yang suka baca , nulis dan fiksi facebook : Sri Subekti Astadi https://www.facebook.com/srisubektiwarsan google+ https://plus.google.com/u/0/+SriSubektiAstadi246/posts website http://srisubektiastadi.blogspot.co.id/ https://www.instagram.com/srisubektiastadi/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cinta Beda Dunia

15 Februari 2016   16:08 Diperbarui: 9 Januari 2017   20:31 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setahun peristiwa itu telah berlalu, namun Mita tak bisa melupakan peristiwa itu. Terutama wajah pria itu. Iya...Mita ingat sosok pria itu wajahnya mirip dengan sosok yang tadi tiba-tiba datang menemuinya. Yang tadi memperkenalkan dirinya sebagai Deni. Teringat itu Mita ingin membandingkan ingatannya dengan sosok yang tadi terasa mengikutinya. Selimut yang menutupi wajahnya pun dibuka.

Deni masih duduk di kursi sudut kamarnya. Saat Mita membuka selimutnya Deni tersenyum manis.

Ternyata benar Deni adalah sosok yang pernah menolongnya dulu.

"Kamu...yang menolong aku dulu...kan ?"

"Ternyata kamu masih mengingatku ...?"

"Bagaimana aku bisa melupakan seseorang yang telah menyelamatkan aku dari maut..."

"Maafkan aku telah mengikutimu sejak itu...dan ternyata aku jatuh cinta kepadamu...."

"Bagaimana mungkin kau mencintaiku...kita di alam yang berbeda"

"Aku juga berpendapat begitu tadinya...tapi karena aku tak bisa menyembunyikan rasa cintaku ini maka aku ingin menjumpaimu malam ini, dan mengutarakannya kepadamu..., semoga kau bisa menerimaku, walau kita di alam yang berbeda "

Aneh...walaupun Mita sadar yang dihadapinya bukan sosok manusia, tak ada perasaan takut dalam hati Mita. Bahkan Mita merasa senang dan bahagia bisa dipertemukan dengan Deni malam ini.

"Sudah...tidurlah sayang, aku akan menjagamu...tak akan aku biarkan bila ada yang mengganggu dan menyakitimu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun