Setahun peristiwa itu telah berlalu, namun Mita tak bisa melupakan peristiwa itu. Terutama wajah pria itu. Iya...Mita ingat sosok pria itu wajahnya mirip dengan sosok yang tadi tiba-tiba datang menemuinya. Yang tadi memperkenalkan dirinya sebagai Deni. Teringat itu Mita ingin membandingkan ingatannya dengan sosok yang tadi terasa mengikutinya. Selimut yang menutupi wajahnya pun dibuka.
Deni masih duduk di kursi sudut kamarnya. Saat Mita membuka selimutnya Deni tersenyum manis.
Ternyata benar Deni adalah sosok yang pernah menolongnya dulu.
"Kamu...yang menolong aku dulu...kan ?"
"Ternyata kamu masih mengingatku ...?"
"Bagaimana aku bisa melupakan seseorang yang telah menyelamatkan aku dari maut..."
"Maafkan aku telah mengikutimu sejak itu...dan ternyata aku jatuh cinta kepadamu...."
"Bagaimana mungkin kau mencintaiku...kita di alam yang berbeda"
"Aku juga berpendapat begitu tadinya...tapi karena aku tak bisa menyembunyikan rasa cintaku ini maka aku ingin menjumpaimu malam ini, dan mengutarakannya kepadamu..., semoga kau bisa menerimaku, walau kita di alam yang berbeda "
Aneh...walaupun Mita sadar yang dihadapinya bukan sosok manusia, tak ada perasaan takut dalam hati Mita. Bahkan Mita merasa senang dan bahagia bisa dipertemukan dengan Deni malam ini.
"Sudah...tidurlah sayang, aku akan menjagamu...tak akan aku biarkan bila ada yang mengganggu dan menyakitimu."