Mohon tunggu...
Sri Subekti Astadi
Sri Subekti Astadi Mohon Tunggu... Administrasi - ibu rumah tangga, senang nulis, baca, dan fiksi

ibu rumah tangga.yang suka baca , nulis dan fiksi facebook : Sri Subekti Astadi https://www.facebook.com/srisubektiwarsan google+ https://plus.google.com/u/0/+SriSubektiAstadi246/posts website http://srisubektiastadi.blogspot.co.id/ https://www.instagram.com/srisubektiastadi/

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Fikber 3] Kemeriahan Ulang Tahun Ben Terakhir

30 November 2015   22:31 Diperbarui: 30 November 2015   22:45 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="https://www.google.co.id/search?q=Gambar+jempol+manis&espv=2&biw=1303&bih=707&tbm=isch&tbo=u&source=univ&sa=X&ved=0ahUKEwihoPCqurjJAhUVCo4KHai2DxQQ7AkIMw#imgrc=FYfAyX5zeArSNM%3A"][/caption]

 

Dinda Pertiwi :No. 4

Kembali dari mengembara berbulan-bulan di kampung Kamposiana, Ben disambut dengan meriah di kampung halamanannya Kempesianu. Hari ini Ben genap berusia 30 tahun dan semua perjalanan sudah dilaluinya dengan selamat. Kematian Amat dan gurunya Ki Plenyun sudah sejenak dilupakannya.

Nyak Ipeh sengaja membuat pesta perayaan Ulang Tahun Ben dengan meriah, diundang seluruh warga kampung Kempesianu, tak terkecuali yang ninik-ninik maupun yang matang manggis, dan yang masih kinyis-kinyis otamatis tanpa diundang mereka akan datang sendiri di perayaan Ulang Tahun Ben kali ini. Nyak Ipeh dan babeh Usman mengundang sejumlah artis lokal yang rata-rata mantan TKW Hongkong. Pangung hiburan di lapangan sepakbola kampung Kempesianu didirikan...semua lengkap bak kampanye Pilkadal.

Ketakutan yang selalu menghingapi Ben akan Setan Jempol sirna sudah, semenjak bertemu dengan Putri Jempol yang tak lain mbak Jerikem di kampung Kamposiana, rahasia tentang Setan Jempol sudah terkuak, dan apa pula yang menjadi senjata ampuh untuk mengalahkan Setan Jempol pun telah disiapkan. 

Tak tanggung-tanggung seratus ember berisi air kencing yang berbau jengkol seluruh penduduk Kempesianu sudah disiapkan untuk menghadapi serangan Setan Jempol yang bisa terjadi sewaktu-waktu.

Aneka kue dan jajan pasar sudah digelar  Nyak Ipeh untuk menyambut tamu-tamunya. Tak lupa sate jengkol, sambal petai menjadi makanan wajib untuk perayaan Ulang Tahun Ben kali ini. Panitia dan penerima tamu yang cantik-cantik disponsori oleh sebuah perusahaan kosmetik yang tak asing Warduh..!

Saat acara tengah berlangsung dan Sang biduan tengah menyanyikan sebuah lagu dangdut yang lagi Top  : Sakitnya Tuh Disini....

dengan goyang erotisnya, tiba-tiba terjadi keributan di atas panggung, pada sederet artis yang sedang menunggu giliran tampil. Masalahnya ada artis yang dapet saweran banyak sekali tapi tak mau membagi pada yang lainya malah menyisipkan uang-uang sawerannya itu masuk jauh ke dalam kutangnya....Aduuuh..!!! gimana niih...???!

Yang lebih bikin mereka marah karena biduan yang mendapat saweran banyak tersebut ternyata sudah mengunggah terlebih dahulu penampilannya di Media Sosial sehingga banyak mendapat jempol...!

Setan Jempol yang tadinya meles datang terpaksa terburu - buru datang ke acara tersebut, tak lain tak bukan hanya untuk mengacaukan acara Ultah Ben.

Tahu kalau Setan Jempol hendak datang dengan segala bala tentaranya Sang Pawang penjaga garis yang telah siap dengan senjata yang berupa air kencing seember untuk mengusir Setan Jempol. Ben yang datang mengendap-endap setelah lolos dari pantauan para penjaga ingin sekali bisa mendekati para Biduan seksi itu di dalam panggung, namun sayang karena dia berjalan dengan mengendap-endap oleh Pawang yang belum pernah tahu rupa Setan Jempol dikiranya Ben itu Setan Jempolnya,. Maka diguyurlah Ben dengan cairan air kencing bau jengkol seember....

Byuuuuur.....byuuuuuurrrr....

 

Sontak....Ben langsung pingsang tak kuat bau etanol yang sangat kuat......sadar kalau telah salah sasaran yang dituju maka Pawang pun memeriksa siapa sebenarnya pemuda yang pinsang karena siraman air kencing bau jengkol itu...

" Ben....Ben...bangun kenapa kamu tadi berjalan mengendap-edap hingga kukira Setan Jempol yang datang...".

" Ben...ayo bangun sebelum Nyak elu datang.......ayo Ben ....kalau Nyak elu tahu ...gue pasti kagak dikasih imbalan niih...".

Ben yang sedang pinsang sama sekali tak mendengar apa yang dikatakan Pawang Garis tadi...

Akhirnya Pawang pun teriak minta tolong kepada siapa saja yang berada di dekat situ, untuk memberitahu pada Nyak Ipeh kalau anaknya  pinsang tersiram air kencing bau jengkol....

" Ben....Ben kenapa kamu Ben...mosok kamu yang ngefans  banget sama jengkol......kena siraman air kecing bau jengkol saja pakai pinsang.....ayo Ben bangun kita undang artis -artis yang tak lagi manggung kita undang ke rumah siapa tahu salah satunya ada yang  jadi jodohmu...." raung Nyak Ipeh sambil mengguncang-guncangkan tubuh Ben...

Namun Ben tak memberi reaksi apapun.

Karena Ben merasa sedang berada di taman yang sangat indah dengan aneka bunga dan buah yang dia sukai......dengan disambut gadis-dagis cantik yang tak pernah dia lihat sebelumnya...di Kampung Kamposiana sekali pun. Ben sedang memasuki taman Firdaus..

Sementara itu Nyak Ipeh dan Babeh Usman segera membawa Ben ke Rumah Sakit terdekat....Namun sayang dokter mengatakan:

" Maaf Nyak Babeh....ini Ben sudah meninggal deyutnya sudah tak ada lagi..." Nyak Ipeh dan Babeh Usman serta Pakde Darmin yang mengantarpun menangis meraung-raung....menyesal kenapa baru mau membahagiakan Ben kok sudah pergi duluan....

" Tega...benar elu...Ben...kau tinggalkan Nyak ..Babeh..dan kite semuaan Ben.....hua...hua..hua......haks haks....".

Sementara itu Setan Jempol yang sedianya mau datang mengacaukan acara Ulang Tahun Ben...jadi bersorak hore...karena telah bisa membuat warga kampung kempesianu gelisah...

Dengan meninggalnya Ben setan Jempol pun dapat menemukan jari-jari yang lain, bahkan menemukan  kaki siapa sebenarnya  yang telah lepas jari jemarinya....tak lain tak bukan ternyata kaki dari ben sendiri.

sejak kematian Ben dan kembalinya Setan Jempol ke kaki Ben,kampung kempesianu pun kembali tenang..aman dan damai...jauh dari kenorakan Setan Jempol...

 

Sekian..semoga berkenan...terima kasih..

 

Untuk melihat karya lainnya silahkan berkunung pada Fiksiana Community  //  Fiksiana Community FB.

sumber gambar 

Kudus, 30 November 2015

'salam fiksi' 

Dinda Pertiwi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun