Dinda Pertwi , No: 14
Kejadiannya sudah 3 tahun yang lalu ketika kami tinggal di sebuah desa di Kotabaru…..desa terpencil dan sepi, seperti desa mati yang banyak ditinggalkan oleh penghuninya. Kami menyewa sebuah rumah kayu tua. Rumah itu sudah lama kosong maka kami perlu waktu seminggu untuk membersihkan seluruh sudut rumah dan membakar semua barang yang ada di dalam rumah.
Pada malam pertama kami tidur disana, menjelang tengah malam terdengar suara gaduh yang luar biasa……aku dan istri memberanikan diri mencari sumber suara itu, namun tak menemukan apa-apa….. sampai seminggu suara gaduh tengah malam masih saja terdengar.
Untuk menghilangkan rasa takut , kami selalu baca Al-Qur’an dan memperbanyak Sholat. Terutama istriku yang banyak tinggal di rumah sendiri tatkala aku pergi kerja seharian penuh.
Aku masih ingat kejadian itu………menjelang tengah malam dan listrik baru saja nyala setelah seharian padam…..aku dan istriku sudah bersiap tidur. Namun pintu kamar masih terbuka….
Betapa terkejutnya …....sosok perempuan berbaju putih dengan wajah tak jelas dan rambut tergerai panjang.. …berjalan tanpa kaki menyentuh lantai…dari pintu dapur…dan tepat di pintu kamar ……dia berhenti dan berkata………
“Bunuh…istrimu…..”
Dan bayangan itu pun menghilang…..aku tersadar…..kucubit tanganku …terasa sakit..ternyata .. bukan mimpi… aku lihat istriku sudah pulas dalam tidurnya di sampingku.
Segera kututup pintu…dan aku dekap istriku erat-erat…
==================================
NB. Berkunjunglah ke Fiksi Fantasi
Bergabunglah dengan Fiksiana Community
Kudus, Selasa, 7 Juli 2015 ; 8:22
'salam fiksi'
Dinda Pertiwi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H