Mohon tunggu...
Sri Subekti Astadi
Sri Subekti Astadi Mohon Tunggu... Administrasi - ibu rumah tangga, senang nulis, baca, dan fiksi

ibu rumah tangga.yang suka baca , nulis dan fiksi facebook : Sri Subekti Astadi https://www.facebook.com/srisubektiwarsan google+ https://plus.google.com/u/0/+SriSubektiAstadi246/posts website http://srisubektiastadi.blogspot.co.id/ https://www.instagram.com/srisubektiastadi/

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Bulan Sabit Sha'ban

20 Mei 2015   23:09 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:46 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

turun dari sholat maghrib di Masjid, kulihat bulan sabit yang sangat cantik.. menghias kelam langit bersama bintang-bintang yang bertaburan ..Alhamdulillah indahnya.. tak ada yang memprotes walau agak kelam...karena Sha'ban telah ditunggu.. bertumpuk barokah telah dijanjikan-Nya...pada sejuk bulan ini.. mengawal Ramandhan yang akan segera hadir.. menyiapkan iman agar lebih tegar dan terbiasa dalam beribadah...lebih khusuk dan lebih ikhlas.. selepas Ishak, tak lagi kulihat indahnya sabit itu... karena telah merendah di ufuk barat..dan semakin semangat merunduk pada Illahi kapan pun.. bintang-bintang pun bersujud bersiap menyambut bulan itu.. Markhaban..ya Ramndhan....selamat datang kekasih bulan indah beribu-ribu doa terpajat...berjuta cara kulakoni..menyambutmu bulan penuh berkah... dan Sha'ban ..engkau telah menghantar dengan penuh kelembutan dan kesyahduan.. di sabit Sha'ban ini sepenggal kisahpun menanti endingnya... agar indah untuk bulan-bulan berikutnya nanti.. untuk tahun mendatang yang telah ditunggu pulang siapkan aku siapkan aku agar bisa menyambutmu dan khusuk merasuk dalam kesucian ibadah nan tiada banding siapkan aku siapkan aku dalam nurani untuk terus bersanding bulan Sha'ban itu memang sungguh shahdu Kudus, 20 Mei 2015 : Rabu :10:59 Salam fiksi Dinda Pertiwi sumber gambar pixabay.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun