Mentari tak begitu bersahabat sejak pagi tadi
Para binian enggan membuka pintu dan jendela rumahnya,
mereka masih kecapaian dengan pesta Muharam semalam...
para lakian terlambat bergegas mengejar bis yang akan membawa mereka ke tempat kerja..
Pasar pun sepi ....hanya beberapa pedagang yang menggelar lapaknya..
dan sore ini saat mentari tak nampak , dingin begitu mengikis...
mengingatkan aku...
pada perjalanan panjang...
saat pertama kapal besandar....
tapi pelabuhan itu kini hening....
tak satu kapalpun tertambang.....
terasa begitu jauh......
tersesatkah aku.....
pada kesunyian yang begitu nyata...
pada kegelapan yang selalu ada
hanya deru mesin diesel tanpa cahaya
hanya kunang-kunang yang setia bersinar
gantikan rembulan yang diterpa awan...
di langgar pun hanya terdengar lirih si Entong mengaji
adakah harapan pada sore ini
bisa menikmati peraduan kembali
beri aku panduan
dimana jalan
untuk kembali.
Geronggang, sepimu kurindu..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H