Suamiku, Ijinkan aku untuk jatuh cinta lagi
by : Dinda Pertiwi
Suamiku....
Engkau pasti ingat bukan, saat kita bertemu pertama kali, dan engkau langsung mengutarakan niatmu untuk menjalin hubungan serius denganku, entah kenapa aku hanya menunduk mendengar kata-katamu......waktu itu, aku seperti kehilangan kata-kata.... Dan esoknya engkau pun mengajakku untuk bertemu dengan keluarga besarmu, ibu dan kakak-kakakmu (karena kebetulan engkau anak bungsu), kakak-kakakmu pun langsung menyetujui hubungan kita. Sehingga ketika lusanya engkau balik ke kota tempatmu bekerja, Ibu dan kakak-kakakmu datang ke rumahku untuk melamarkan aku kepada Bapakku.
Sebulan setelah itu.....akhirnya ijab khobul pun dilaksanakan. Dengan Lafal yang lantang dan tegas engkau ucapkan ijab kabul itu pada bapakku....
di kamar dengan suara mikrophon yang jelas aku dengar itu, air mata buncah merusak riasan Bu Wid yang sudah dilakukan sejak abis subuh, syukurlah Bu Wid mau mengoreksi ulang riasannya itu. Hingga saat aku dipertemukan denganmu aku terlihat sangat ayu.
Sejak saat itu kita menjadi suami-istri, suamiku...
jiwaku .....adalah sedenting garpu tala di tembang kehidupan,
yang menemukan nada larasnya dengan satu nada lain, jiwamu....
maka kita mulai berpusar dalam simphoni Sunnah Rosullullah.
surgaku telah berpindah ada di rengkuhanmu, karena Rindhomu adalah Rindho Tuhanku...