Mohon tunggu...
Sri Rumani
Sri Rumani Mohon Tunggu... Pustakawan - Pustakawan

Rakyat kecil, bukan siapa-siapa dan tidak memiliki apa-apa kecuali Alloh SWT yang sedang berjalan dalam "kesenyapan" untuk mendapatkan pengakuan "profesinya". Sayang ketika mendekati tujuan dihadang dan diusir secara terorganisir, terstruktur, dan konstitusional... Email:srirumani@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Transformasi Keluarga dalam Berganti Peran

7 November 2020   06:11 Diperbarui: 8 November 2020   08:05 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saling bergotong royong, bahu membahu dalam membereskan dan mengurus keluarga. Anak-anak juga dilibatkan sejak dini membantu pekerjaan rumah tangga. 

Keluarga adalah "laboratorium kehidupan", pengalaman dan kebiasaan dalam keluarga menjadi modal utama untuk bermasyarakat. Pada prinsipnya semua peran istri di dalam rumah tangga dapat digantikan oleh suami, kecuali 3 (tiga) hal mengandung, melahirkan, dan menyusui.

Para suami di keluarga modern saat ini pun dituntut menjadi "suami siaga", ketika istri sedang menjalankan krodrat perempuan mengandung. Suami selalu dilibatkan dan harus memberi perhatian ekstra sejak awal kehamilan, kelahiran, dan pasca kelahiran. Suami yang terbiasa berganti peran melakukan pekerjaan rumah tangga dapat meringankan beban istri. 

Roda kehidupan keluarga tetap berjalan saat istri sedang bepergian atau sakit. Bukan hanya suami saja, tetapi semua anggota keluarga saling mempelajari dan mempraktikkan peran lainnya.

Namun istri pun wajib mandiri, tidak tergantung pada suami yang sudah bekerja mencari nafkah. Istri perlu mempunyai keterampilan mengendari sepeda ontel, motor, mobil, agar dapat menggantikan posisi suami saat tidak ada di rumah, sehingga keperluan keluarga tetap dapat berjalan normal. 

Istri dapat melakukan sendiri sekadar belanja kebutuhan sehari-hari tanpa diantar suami. Diakui, masa pandemi Covid-19 ini semua kebutuhan dapat dilakukan dari rumah, membayar secara online atau COD, namun istri tetap perlu mempunyai keberanian dan keterampilan berkendara.

Demikian juga anak-anak dilatih mandiri untuk mengurus dirinya sendiri, walaupun di rumah ada ART. Untuk mengambil air putih tidak harus minta dilayani, kalau bisa dilakukan sendiri kenapa mesti melibatkan ART. 

Pekerjaan ART sekadar membantu, bukan mengurusi semua kerepotan tiap-tiap anggota keluarga. Kalau kebiasaan bertukar peran sudah sering dilakukan, maka kerempongan keluarga serasa mengasyikkan dan menyenangkan. Ringan sama dijinjing, berat sama dipikul, artinya sama-sama merasakan senang dan susah.

Bila salah satu anggota keluarga sedang tidak di rumah, maka perannya dapat digantikan yang lain.

Yogyakarta, 6 Nopember 2020 Pukul 19.23.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun