Mohon tunggu...
Sri Rumani
Sri Rumani Mohon Tunggu... Pustakawan - Pustakawan

Rakyat kecil, bukan siapa-siapa dan tidak memiliki apa-apa kecuali Alloh SWT yang sedang berjalan dalam "kesenyapan" untuk mendapatkan pengakuan "profesinya". Sayang ketika mendekati tujuan dihadang dan diusir secara terorganisir, terstruktur, dan konstitusional... Email:srirumani@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Belanja Cerdas Bukan Sekadar Murah

22 Agustus 2019   16:58 Diperbarui: 22 Agustus 2019   18:35 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi:https://pixabay.com

Sah-sah saja toko-toko yang melakukan promo di hari besar nasional sebagai partisipasi untuk memeriahkan. Namun satu hal yang perlu diperhatikan, mengingat konsumen itu sudah cerdas untuk membeli barang kebutuhan. Bukan sekedar mengejar harga murah, tetapi juga kualitas barang. 

Bagi konsumen harga tidak promo pun bukan masalah, kalau barang itu sudah menjadi kebutuhan pasti tetap dicari dan dibeli, asal kualitas terjamin. Intinya pembeli lebih membutuhkan kejujuran pedagang agar mengatakan baik kalau memang baik, dan jelek karena kondisi/kualitasnya jelek. Walau diakui untuk mencari pedagang jujur saat ini seperti mencari jarum di tumpukan jerami, sangat sulit.

Apalagi di era digital ini kejujuran penjual sangat diperlukan, karena pembeli hanya melihat barang lewat digital yang tidak dapat diraba, dirasakan dan dicoba. Kepercayaan pembeli selayaknya dipegang teguh, bukan sekedar mencari untung sebesar-besarnya. Kasus yang sering terjadi pembelian online, ada iming-iming ongkos kirim gratis tetapi barang yang dikirim tidak sesuai dengan yang dipilih. 

Saat transaksi memilih barang dengan dasar warna dan gambar yang sudah ditentukan, tetapi setelah dikirim mendapat barang yang berbeda. Padahal ada ketentuan barang yang sudah dibeli tidak dapat dikembalikan. Kalau sudah begini siapa yang harus menanggung kerugian? Konsumen atau penjual?

Patut dicontoh yang sudah dilakukan oleh mall terbesar di daerah Tangerang, menyediakan counter khusus pelayanan untuk pengembalian barang yang sudah dibeli. Banyak counter disediakan, di dekat pintu keluar setelah pembayaran di kasir. Mekanismenya menunjukkan nota pembelian dan membawa barang yang sudah dibeli hari itu. 

Jujur saya belum pernah mengembalikan barang yang sudah dibeli, bagaimana kalau barangnya dibeli pada hari berbeda, apakah masih bisa dikembalikan. Kalau bisa berarti pelayanan di mall tersebut sudah berorientasi kepada konsumen, bukan sekedar barangnya laku dijual.

Yogyakarta, 22 Agustus 2019  Pukul 16.41    

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun