Selain itu memori handphone juga cepat habis karena isinya kiriman berita hoaks dari banyak teman, grup. Sungguh membosankan bukan, ketika berita itu muncul berkali-kali dari pengirim yang berbeda, tetapi isinya sama? Pantas saja handphone sering "hang" atau "ngadat", karena sudah penuh dengan berita hoaks. Walau diakui saat ini sudah ada handphone dengan kapasitas memori yang besar, namun tetap perlu meluangkan waktu untuk menghapus berita kembar, hoaks, dan "informasi sampah". Â
Selain itu cara mensikapi hoaks kesehatan dengan cara dibiarkan, langsung dihapus. Artinya berita itu hanya sampai di handphone anda, dan tidak perlu disebarkan ke pihak lain. Biar saja anda tidak mendapat sebutan orang pertama yang mendapat berita, lebih sakit mana mendapat sebutan sebagai "penyebar hoaks"?
Selain dapat terjarat pasal-pasal UU ITE, secara moral dan sosial akan dijauhi teman apalagi lawan. Mendapat cap sebagai orang yang tidak dapat dipercaya, itu sakitnya ada di dada. Semua berita dari penyebar hoaks dianggap "angin lalu", walaupun ada yang benar juga, tetapi orang sudah tidak percaya lagi. Apa yang diharapkan ketika semua orang sudah tidak percaya dan menjauhi Anda?
Yogyakarta, 24 Juli 2019 Â Pukul 17.19
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI