Mohon tunggu...
Sri Rumani
Sri Rumani Mohon Tunggu... Pustakawan - Pustakawan

Rakyat kecil, bukan siapa-siapa dan tidak memiliki apa-apa kecuali Alloh SWT yang sedang berjalan dalam "kesenyapan" untuk mendapatkan pengakuan "profesinya". Sayang ketika mendekati tujuan dihadang dan diusir secara terorganisir, terstruktur, dan konstitusional... Email:srirumani@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ketulusan Tanpa Henti Mbak Suti

11 Juli 2019   07:03 Diperbarui: 11 Juli 2019   11:30 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jalinan kerjasama dapat bertahan lama, landasan utama adalah nilai kejujuran, keikhlasan dan taat memegang amanah.Semua jasanya yang telah diberikan kepada keluarga kami tidak mungkin terbalas dengan bayaran uang seberapa pun.

Bukti kejujuran Mbak Suti, kalau menemukan uang di kantong saku saat mencuci dalam jumlah ratusan ribu sampai jutaan, ternyata tetap disimpan, dilaporkan dan dikembalikan. Padahal tidak ada orang yang mengetahui kalaupun uang itu diambil selembar dan tidak dilaporkan, karena kami kelupaan berapa jumlah dan tempat menaruhnya.

Dalam pengelolaan uang belanja, saya tidak pernah meminta dan menghitung uang kembaliannya, tetapi selalu ditaruh di tempat yang sudah ditentukan. Begitu jujurnya, sampai saya memberi kepercayaan membawa kunci rumah, sehingga dapat masuk rumah sewaktu-waktu ketika kami sudah berangkat ke kantor dan anak-anak pergi sekolah/kuliah. Kalau kami keluar kota, mbak Suti dan suaminya yang menunggu rumah.

Bukti dari nilai keikhlasnya, setelah pulang kerja masih terlibat aktif dengan urusan sosial dan kemasyarakatan bersama tetangganya. Setiap menjelang bulan Ramadan, atas inisiatif sendiri selalu mencuci karpet, tikar, sajadah, mukena, menyedot debu walau alatnya harus meminjam.

Semua ini menunjukkan untuk melakukan perbuatan baik dan berderma, tidak perlu menunggu kaya. Tenaganya dapat disumbangkan untuk membersihkan dan merawat masjid. Hanya niat yang tulus ikhlas karena Allah SWT yang mendorongnya, bukan karena ingin dipuji oleh manusia.

Hal yang juga menjadi inspirasi dan motivasi selama bulan Ramadhan setelah sholat tarawih membaca Al Qu'ran bersama ibu-ibu lainnya, sehingga dalam waktu sebulan khatam 30 juz. Sebagai tradisi setelah khatam warga biasanya mengadakan makan bersama nasi uduk dan lauk ayam dibumbu ingkung dengan biaya ditanggung bersama.

Betapa indahnya kebersamaan, nilai-nilai kegotong-royongan, kekeluargaan masih tumbuh subur. Masjid bukan saja sebagai tempat ibadah untuk menjalin hubungan secara vertikal dengan Alloh SWT, tetapi juga secara horisontal sesame umat.

Dalam lubuk hati yang paling dalam, jujur sejak 2 (dua) tahun yang lalu saya mempunyai niat untuk membiayai pergi umroh bagi ART kami, namun niat baik itu belum terlaksana. Semoga berkah umroh dari "Berlipatnya Berkah Allianz" dapat mewujudkan niat saya, mengumrohkan Mbak Suti.

Tulisan ini diikutsertakan juga di landing page berlipatnyaberkah.allianz.co.id

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun