Mohon tunggu...
Sri Rumani
Sri Rumani Mohon Tunggu... Pustakawan - Pustakawan

Rakyat kecil, bukan siapa-siapa dan tidak memiliki apa-apa kecuali Alloh SWT yang sedang berjalan dalam "kesenyapan" untuk mendapatkan pengakuan "profesinya". Sayang ketika mendekati tujuan dihadang dan diusir secara terorganisir, terstruktur, dan konstitusional... Email:srirumani@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Pimpinan Numpang Beken Anak Buah, Kenapa Terjadi?

20 Januari 2019   23:07 Diperbarui: 24 Januari 2019   11:04 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kondisi ini sangat merugikan dan merusak lingkungan dan budaya kerja yang tidak menyenangkan bagi anak buah khususnya yang dibenci oleh pimpinan. Dampaknya peroduktivitas kerja menurun, kondisi ini sangat menganggu organisasi dalam mencapai tujuan.

Kalau gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, maka pimpinan ketika meninggal meninggalkan nama, dan kesan dihati anak buahnya. Pimpinan yang amanah, jujur, adil, tanggung jawab, memperjuangkan dan mensejahterakan anak buah, namanya terukir dihati sanubari anak buah dan meninggalkan kenangan indah.

Sebaliknya pimpinan yang angkuh, tidak adil, zalim, pemarah, menjegal anak buah, perbuatannya yang buruk ini selalu dikenang anak buahnya. Akibatnya doa yang terucap dari orang yang dizalimi langsung didengar oleh Alloh SWT. Masih beruntung doa yang terucap baik, bagaimana bila rasa terhinakan itu menyebabkan keluar doa yang tidak baik.

Kalau sudah begini apakah pimpinan masih berani berbuat seenaknya dengan anak buah ketika masih berkuasa ?. Sejatinya perbuatan baik dan buruk itu pasti akan kembali kepada pelakunya. Kenapa tidak memanfaatkan waktu yang singkat ini untuk berbuat baik yang tidak pernah ada ruginya ?.

Yogyakarta, 20 Januari 2019 Pukul 22.28

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun