Sungguh untuk menjalani  kemacetan di Jakarta memerlukan keteguhan hati dan kekuatan mental yang prima, ketika naik kendaraan pribadi, angkutan umum dan kendaraan berbasis online. Semuanya ingin cepat sampai tujuan dengan lancar dan selamat, namun apa dikata perjalanan menyusuri kota metropolitan ini memang memerlukan daya juang yang luar biasa.Â
Kalau sehari, dua hari merasakan kemacetan yang stagnan tidak bergerak sama sekali, mungkin masih bisa menikmati. Namun bila setiap hari menghadapi, merasakan, menjalani, tidak bisa menikmati lagi indahnya kemacetan. Merekalah sebenarnya para pejuang yang hidupnya berada di jalan raya atau diatas commuter line berdesakan, berdiiri pas tubuhnya, tanpa celah yang tersisa karena sangat sesak dan padat penumpang. Masihkah dapat menikmati kemacetan ini?
Yogyakarta, 14 Nopember 2018 Pukul 23.53
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H