Mohon tunggu...
Sri Rumani
Sri Rumani Mohon Tunggu... Pustakawan - Pustakawan

Rakyat kecil, bukan siapa-siapa dan tidak memiliki apa-apa kecuali Alloh SWT yang sedang berjalan dalam "kesenyapan" untuk mendapatkan pengakuan "profesinya". Sayang ketika mendekati tujuan dihadang dan diusir secara terorganisir, terstruktur, dan konstitusional... Email:srirumani@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Minat Menjadi CPNS Tinggi, Persaingan Semakin Ketat

19 Oktober 2018   19:17 Diperbarui: 20 Oktober 2018   12:11 766
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tahun 2018 ini telah diumumkan serentak di seluruh kementerian/lembaga dan pemerintah propinsi, kabupaten/kota pendaftaran menjadi CPNS, yang telah ditutup jam 23.59 tanggal 15 Oktober 2018. Sampai detik terakhir penutupan jumlah pendaftar CPNS sebanyak 3,782 juta, sangat fantastis.

Bandingkan dengan tahun 2014 yang jumlahnya 2,6 juta, dan tahun 2017 menurun menjadi 2,4 juta (KR, 17/10/2018).

Dalam setahun meningkat 1,382 juta, atau 36,54 persen tenaga kerja produktif mulai SMA sampai S1. Formasi CPNS 2018 ini tersedia 238.015 dengan rincian 51.271 untuk mengisi lowongan di 76 kementerian/lembaga dan 186.744 formasi di 525 pemerintah daerah.

Tenaga pendidik dan kesehatan tetap mendominasi formasi terbanyak, namun mengangkat guru dan tenaga kesehatan kategori K-2 honorer sebagai PNS tanpa memperhatikan kualitas, bukan solusi terbaik. Pengalaman mengangkat honorer K-2 sebagai PNS pada 2007 tanpa tes, melalui porto folio, ternyata kinerjanya monoton/stagnan. 

Hal ini terjadi karena tenaga honorer itu direkrut tanpa analisis jabatan sesuai kebutuhan, latar belakang pendidikan, serta penuh dengan nuansa kolusi, korupsi, nepotisme (KKN). Orang yang kompeten dan jujur waktu itu justru kalah bersaing dengan yang "tidak kompeten" dan tidak jujur karena mempunyai "backing" orang berpengaruh.

Hal ini tidak ingin diulang lagi sehingga para guru dan tenaga kesehatan K-2 tetap harus mengikuti seleksi secara terbuka, bila lulus diangkat CPNS, namun yang tidak lulus dibuka kesempatan mengikuti tes PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja). Bila lulus diangkat sebagai PPPK, bila tidak lulus diberi kesempatan bekerja sesuai kebutuhan serta peraturan yang berlaku,  dengan gaji sebesar Upah Minimum Regional (UMR) di wilayahnya. 

Jadi tenaga honorer K-2 ini tidak langsung diangkat, tetapi diakomodasi untuk mengikuti seleksi melalui jalur khusus.

Saat ini yang terdata di Kepmenpan dan RB ada 735.825 orang sebagai K-2. Hal ini yang belum bisa dipahami oleh para honorer K-2, karena kedepan diperlukan PNS yang mempunyai kompetensi tinggi, bukan sekedar pengabdian dan loyalitas.

Perlu dipahami, setiap era/rezim mempunyai aturan main sendiri dalam menghadapi ketenagakerjaan, intinya untuk kesejahteraan rakyat tanpa mengabaikan kualitas dan kompetensi.

Hal ini mengingat konsumen yang dihadapi saat ini menuntut dan mempunyai ekspektasi terhadap pelayanan yang berkualitas prima, berbasis teknologi informasi dan komunikasi.

Jadi PNS  harus menyesuaikan dengan tuntutan dan merubah pola pikir, pola kerja, dan pola tindak yang tidak lagi menunggu perintah, monoton, stagnan, tetapi harus inovatif, kreatif, dan profesional tanpa melupakan wewenang dan tanggung jawab.

Artinya, semua inovasi itu harus dimusyawarahkan dan dilaporkan pimpinan, tidak boleh bertindak sendiri atas nama institusi.

Persoalan masuk PNS tahun 2018 ini semakin sengit dan super ketat. Namun bukan berarti yang sudah mendaftar putus asa, dan takut dengan "bayangan sendiri".

Tetap yakin, percaya diri, berusaha dan berdoa, termasuk restu orang tua terutama ibu. Persiapan secara materi tes (pengetahuan, wawasan, ketepatan dan kecepatan berpikir) CPNS yang bisa dibeli di toko buku, langganan melalui internet. 

Latihan soal-soal diperlukan agar ketika tes beneran sudah sering ketemu dengan soal-soal yang mirip.

Latihan soal-soal ini terasa ringan bagi para lulusan "fresh graduate", dan menjadi kendala (walau tidak mesti benar), bagi yang sudah lulus beberapa tahun yang lalu.

Intinya, semua harus dipersiapkan dengan matang, selagi masih ada waktu.

Perlu diperhatikan juga oleh peserta tes CPNS 2018 tanggal-tanggal penting, sehingga tidak salah lihat.

Tanggal 21 Oktober 2018 diumumkan pelamar yang lulus seleksi administrasi, berhak untuk mangikuti Seleksi Kemampuan Dasar (SKD) yang dilaksanakan mulai tanggal 26 Oktober  sampai 17 Nopember 2018.

Kemudian Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) dilaksanakan antara tanggal 22 -- 28 November 2018. Lokasi tes pelaksanaan SKD dan SKB menurut Menpan dan Reformasi Birokrasi Syafruddin, dilaksanakan di tempat yang terdekat dengan domisili pelamar.

Artinya ini pelamar tidak harus keluar kota, bila di kota itu ada tempat untuk pelaksanaan CAT (Computer Assesment Test).

Hal yang perlu dipersiapkan lagi adalah menjaga stamina tubuh dengan asupan gizi seimbang, diatur pola makan, pola istirahat dan pola tidur walau harus belajar dengan materi menumpuk. Lembur sampai lembur larut malam, justru mengganggu stamina. 

Lebih baik tidur jam 21.00 -- 22.00 dan bangun jam 03.00 untuk sholat tahajud (bagi yang beragama Islam, bagi yang beragama lain dengan caranya sendiri). Muka yang sudah dibasuh dengan air wudhu membuat segar, pikiran "fresh", dengan suasana tenang untuk belajar. Rasa kantuk akan hilang dengan sendirinya ketika niat, tekat, kemauan, untuk menjadi CPNS semakin mengkristal. 

Persaingan yang ketat semakin membulatkan tekad untuk berjuang dan bekerja keras diiringi dengan doa, laku prihatin (puasa sunat Senin Kamis, Dawud). Apabila semua sudah dijalani, akhirnya pasrahkan kepada Alloh SWT Sang Penentu dan Pembuat Skenario yang terbaik. Percayalah apapun keputusanNya, semua ada hikmahnya yang paling indah.

Yogyakarta, 19 Oktober 2018 Pukul 19.11

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun