Selain itu jiwa-jiwa yang miskin "keteladanan" dari lingkungan yang seharusnya dapat mempererat rasa persaudaran dan rasa ke-Indonesia-an. Suporter kesebelasan klub manapun, akan lebih indah melihat sepakbola sebagai arena adu ketangkasan strategi dalam bermain bola, bukan adu mulut, adu otot, dan adu senjata tajam. Apalagi orang yang dikeroyok tidak bersenjata, sudah minta ampun, dan tidak berdaya, dimana rasa kemanusiaan yang adil dan beradab ?.
 Yogyakarta, 28 September 2018 Pukul 14,24                                                                                                                                                                                                            Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H