Kondisi ini sangat diharapkan dapat berimbas sampai akar akar rumput, sehingga tahun politik 2018, pileg dan pilpres 2019 dapat berlangsung dengan damai, aman, lancar tanpa ada keributan dan kebingungan untuk menentukan pilihannya.
Rakyat sudah semakin cerdas dalam menentukan pilihannya, yang pasti siapapun yang terpilih menjadi pemimpin nantinya adalah orang-orang yang amanah, jujur, menepati janji saat kampanye, untuk membawa rakyat Indonesia yang sejahtera dan berkeadilan. Â
Generasi milenial, walaupun banyak yang kurang tertarik dengan politik, sebagai warganegara yang baik, pastinya tidak melakukan "golput". Artinya aksi golput justru merugikan karena suaranya hilang percuma.
Apapun pilihan dan hasilnya, kalah menang adalah hal biasa, dalam berdemokrasi, tidak perlu dipersoalkan dan diperbedatkan. Rakyat sudah jenuh, capai dengan "debat kusir" yang sering dipertontonkan di media elektronik (TV, medsos), karena masing-masing "merasa paling benar", dengan nada tinggi dan ngotot untuk mempertahankan pendapatnya.
Satu hal yang harus diingat oleh para anggota dewan yang terhormat dan presiden pilihan rakyat, Â mengemban amanah yang berat dan luhur untuk menyuarakan hati nurani rakyatnya diatas kepentingan pribadi, keluarga, kroni dan golongan. Penyakit kronis "korupsi" bukan hanya berbentuk uang, tetapi waktu karena "mangkir" hadir dalam setiap persidangan yang membahas peraturan demi untuk ketertiban dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Semoga semangat kerukunan, hidup damai dalam perbedaan pilihan politik semakin merasuk di setiap rakyat Indonesia, sebagaimana telah dicontohkan oleh para elit politik dalam Asian Games ke XVIII silam.
Yogyakarta, 4 September 2018 Pukul 14.20
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H