Mohon tunggu...
Sri Rumani
Sri Rumani Mohon Tunggu... Pustakawan - Pustakawan

Rakyat kecil, bukan siapa-siapa dan tidak memiliki apa-apa kecuali Alloh SWT yang sedang berjalan dalam "kesenyapan" untuk mendapatkan pengakuan "profesinya". Sayang ketika mendekati tujuan dihadang dan diusir secara terorganisir, terstruktur, dan konstitusional... Email:srirumani@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Kompasianer Berbagi dan Berbuat untuk Negeri

19 Juli 2018   11:53 Diperbarui: 19 Juli 2018   12:01 640
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Acara Ramadan kemarin di Kompasiana sangat menantang para Kompasianer untuk menulis tiap hari dengan topik yang berbeda, sebanyak 32 topik. Semakin menantang karena setiap hari Rabu ada "mystery topic", yang baru diumumkan sehari sebelumnya. Artinya dalam satu (1) bulan Ramadan  ada 4 (empat) "mystery topic". Topik misteri Rabu pertama berjudul:"Cerita lucu di bulan Puasa", Rabu kedua:"Sosok Inspiratif di bulan Ramadan", Rabu ketiga:"Tradisi Membangunkan Orang Sahur di sekitarmu", Rabu keempat:"Yang paling dirindukan dari bulan Ramadan". 

Apapun topiknya, sebanyak 32 topik ini kalau dikumpulkan sudah menjadi satu (1) buku. Syarat disebut buku menurut Peraturan Kepala Perpustakaan nasional RI No.11 tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Perpustakaan dan Angka Kreditnya (2015: 46):"...bentuk buku berisi paling kurang 15.000 kata atau kurang lebih 49 halaman (tidak termasuk halaman judul, ilustrasi, dan daftra pustaka), jenis huruf Times New Roman, font 12, spasi 1, paragraf  spasi), diterbitkan oleh instansi pemerintah atau swasta, memiliki ISBN, dan diedarkan secara nasional".

Andaikan setiap kompasianer menghasilkan 1 (satu) buku, maka dapat dihitung berapa judul buku yang diterbitkan selama bulan Ramadan tahun ini. Pastinya secara alamiah akan terseleksi dan terklasifikasi penulis senior, yunior, pemula. 

Sebagai apresiasi penulis mendapat 5 (lima) eksemplar buku, dan royalti sesuai ketentuan apabila buku itu laku dijual di pasaran. Kalau tidak minimum para Kompasianer sudah mempunyai kontribusi untuk berbagi kepada negeri, dengan meningkatkan budaya literasi, yang salah satu alasannya karena minimnya produksi buku oleh penerbit, dan kurang minatnya para penulis menghasilkan buku.

Memang tugas editor Kompasiana semakin berat karena harus memilih, memilah dan mengecek tulisan yang ditayangkan para Kompasianer yang sekiranya "layak terbit" sebagai buku. Komunitas Kompasianer yang tersebar di seluruh Indonesia ini sudah menjadi "modal sosial" yang luar biasa, apabila dimanage dapat menghasilkan karya besar. 

Pengertian modal sosial Menurut Prusak L (Field, 2010:26):"modal sosial adalah hubungan yang terjadi dan diikat oleh suatu kepercayaan (trust), saling pengertian (mutual understanding), dan nilai-nilai bersama (shared value) yang mengikat anggota kelompok untuk membuat kemungkinan aksi bersama secara efisien dan efektif"(www.kajianpustaka.com).  

Selain itu dalam komunitas Kompasianer juga memiliki "modal intelektual", dimana para Kompasianer mempunyai latar belakang pengetahuan, keahlian, keterampilan, profesi yang berbeda, namun tetap mempunyai rasa persatuan dan kesatuan. 

Rasa solidaritas, kesetiakawanan, saling memberi semangat antar anggota Kompasianer begitu terasa ketika memberi perhatiannya dengan rating dan komentar antar sesama Kompasianer. 

Sungguh ini sebagai keluarga besar di dunia maya, walau masih banyak para pemula yang belum pernah merasakan "sensasi" kopi darat (kopdar). Acara kopdar yang digelar tiap tahun oleh Kompasiana menghadirkan tokoh-tokoh nasional dan terkenal. Agenda yang padat, menginspirasi, menyenangkan, semakin menambah wawasan dan pengetahuan para Kompasianer. Walau belum pernah mengikuti acara ini, sudah bisa membayangkan dan merasakan perhelatan akbar yang dihadiri oleh lebih dari 2000 peserta dalam suatu tempat.

Inilah gelar acara "show off" yang diadakan di Jakarta, para kompasianer dengan biaya akomodasi dan transpotasi secara mandiri, ikhlas, dan penuh suka cita. Semangat untuk bersilaturahmi, menjalin komunikasi dengan para kompasianer yang datang dari berbagai penjuru kota/daerah di Indonesia. Apapun acaranya satu hal yang harus menjadi perhatian panitia, agar kebersihan lingkungan tetap terjaga, artinya tidak meninggalkan sampah dalam bentuk apapun. Budaya hidup bersih dan menjaga lingkungan dapat dimulai dan dikampanyekan di acara kopdar anggota kompasianer tahun ini. Hal ini dimaksudkan agar "brand" kompasianer itu memang berbeda dengan komunitas yang lain.  

Kompasianer tidak saja berbagi untuk negeri, tetapi juga berbuat untuk negeri dengan tetap menjaga lingkungan yang bersih walau acara melibatkan ribuan orang. Kondisi ini tentu dapat menimbulkan simpati, apalagi peserta datang tanpa menimbulkan kemacetan, sehingga tidak mengganggu pengguna jalan yang lain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun