Lanjut ke pasar tradisional membeli bumbu opor, selongsong ketupat, ikan laut untuk persediaan lebaran, ketika warung masih tutup. Sampai rumah harus menyiapkan hidangan untuk buka puasa, bersih-bersih rumah, semua dikerjakan dengan senang hati karena anak, cucu, mantu akan datang kumpul kembali dengan jumlah anggota yang terus bertambah. Senang dan bangga rasanya dapat menikmati kebersamaan keluarga, yang tidak dapat dinilai dengan nominal berapapun.
Sebenarnya emak-emak setiap hari sudah terbiasa menghadapi kesibukan mengurus kerumahtanggan dan menghadapi kehidupan yang penuh lika-liku, namun dengan sabar, tawakal, pasrah, bersandar kepada Alloh SWT. Walau emak-emak itu diciptakan dari tulang rusuk pria, namun dalam ketelitian, ketelatenan, kesabaran, ketulusan, lebih kuat emak daripada bapak. Kalau dalam keluarga emak sakit, kehidupan keluarga seperti terhenti.
Emak-emak adalah mata kasih sayang, cintanya sepanjang waktu, walau cinta anak hanya sesaat ketika masih anak-anak. Setelah dewasa dan mandiri sudah mempunyai kesibukan, sehingga untuk sekadar say halo, telepon saja tidak ada waktu. Ibaratnya, seorang emak bisa merawat 5 (lima) anak-anaknya waktu masih kecil, namun 5 (lima) anaknya tidak bisa merawat seorang emak yang semakin renta.
Doa emak-emak untuk anak-anaknya langsung tembus langit ketujuh, langsung di dengar oleh Alloh SWT, sangat mustajab. Oleh karena itu emak-emak kalau marah, jengkel dengan anak-anaknya harus hati-hati, ditahan jangan sampai terucap kata-kata yang tidak baik (nakal, maaf “goblok”), apalagi keluar nama binatang. Berkatalah yang baik, karena itu doa, misal anak minta sesuatu dengan cepat, emak harus bilang ”Sabar, semuanya perlu proses, permintaannya seperti jenderal bintang lima”.
Tidak salah kalau surga itu ada di bawah telapak kaki ibu. Hari Raya Idul Fitri sebagai momentum terbaik untuk meminta maaf dan mohon doa restu orang tua, karena ridho Alloh, ridho orang tua. Mumpung masih diberi kesempatan, karena ksesuksesan anak-anak pasti ada campur tangan doa dan ridho orang tua terutama emak.
Yogyakarta
Juni 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H