Mohon tunggu...
Sri Rumani
Sri Rumani Mohon Tunggu... Pustakawan - Pustakawan

Rakyat kecil, bukan siapa-siapa dan tidak memiliki apa-apa kecuali Alloh SWT yang sedang berjalan dalam "kesenyapan" untuk mendapatkan pengakuan "profesinya". Sayang ketika mendekati tujuan dihadang dan diusir secara terorganisir, terstruktur, dan konstitusional... Email:srirumani@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Asian Games ke-18, Kenapa Sekolah di Jakarta Libur?

11 April 2018   12:03 Diperbarui: 31 Juli 2018   03:24 1920
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Thejakartapost.com

Waktu belajar mandiri di rumah tanpa pengawasan (orang tua yang sibuk bekerja), efektifitasnya berkurang dan waktu luangnya kalau untuk kegiatan positif tidak masalah. Bisa menjadi “bumerang” bila waktu belajar tanpa pengawasan untuk kegiatan yang merugikan, siapa yang bertanggung jawab ?.

Jadi menurut penulis Asian Games ke-18 di Jakarta dan Palembang supaya sukses, tanpa mengorbankan peserta didik ada usulan begini:

  • Untuk menghindari kemacetan para atlet sudah dikondisikan berangkat dari wisma atlet menuju Gelora Bung Karno lebih awal jari jam pelaksanaan pertandingan.
  • Jalan-jalan yang akan dilewati para atlet disterilkan sementara, dengan menjalin kerjasama (koordinasi dan komunikasi) antara panitia, dengan dinas perhubungan, kepolisian lalu lintas, dan para pemangku kepentingan.
  •  Perlu disiapkan jalur alternatif dengan perencanaan dan simulasi yang matang sehingga atlet tetap konsentrasi, lancar, aman, nyaman, ke Gelora Bung Karno. Disisi lain peserta didik sampai sekolah tidak terlambat, sehingga dapat belajar dengan tenang.
  • Untuk menjaga keamanan, kelancaran lalu lintas dari wisma atlet ke Gelora Bung Karno, tidak ada salahnya panitia meminta bantuan ABRI dan polri yang memiliki peralatan barikade untuk mensterilkan kondisi jalan raya.
  • Dampak sterilisasi arus lalu lintas dialihkan dan dipecah ke ruas-ruas jalan alternatif, sehingga tidak menimbulkan kemacetan di tempat lain.
  • Kalaupun “terpaksa” meliburkan sekolah, semestinya hanya sekolah-sekolah yang kena dampak langsung dengan perhelatan akbar Asian Games 2018, tidak perlu meliburkan di seluruh sekolah di Propinsi DKI Jakarta.
  • Perlu sosialisasi jalan-jalan yang disterilkan lewat berbagai media (sosial, cetak, elektronik), dan videotron, TV Billboard, LED Display Reklame.
  • Bagi peserta didik yang telah kehilangan jam belajar di sekolah, mendapat ganti jam pelajaran untuk mengejar ketinggalan, sehingga target pelajaran dan hak peserta didik tetap tetap terpenuhi.

Apapun usulan yang disampaikan, keputusan terakhir tetap ada di tangan pimpinan tertinggi Pemerintah Propinsi DKI Jakarta, yang pernah menjadi Menteri Pendidikan Nasional. Keputusan yang diambil pastinya sudah melalui diskusi, pemikiran, penelitian mendalam agar peserta didik tidak dirugikan, dan pesta olah raga Asian Games ke-18 tetap aman,lancar, dan sukses. 

Bagaimanapun penyelenggaraan Asian Games ke -18 di Jakarta dan Palembang ini mempertaruhkan nama Indonesia di mata dunia, sebagai negara yang terkenal dengan sopan, santun, dan menghormati tamu.

Yogyakarta, 11 Maret 2018 pukul 11.52

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun