Mohon tunggu...
Sri Rumani
Sri Rumani Mohon Tunggu... Pustakawan - Pustakawan

Rakyat kecil, bukan siapa-siapa dan tidak memiliki apa-apa kecuali Alloh SWT yang sedang berjalan dalam "kesenyapan" untuk mendapatkan pengakuan "profesinya". Sayang ketika mendekati tujuan dihadang dan diusir secara terorganisir, terstruktur, dan konstitusional... Email:srirumani@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pendidikan Menghadapi Era Disrupsi 4.0

3 Mei 2018   00:51 Diperbarui: 3 Mei 2018   08:17 6770
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(M Latief/KOMPAS.com)

Guru bukan lagi menjadi satu-satunya sumber dalam proses belajar mengajar, namun berperan sebagai pemberi motivasi, arahan, dorongan untuk peserta didik. Masalahnya masih ada disparitas antara pendidikan di kota, desa dan di daerah-daerah yang terdepan, terluar, tertinggal (3 T). Program Sarjana Mengajar (SM) di daerah 3 (tiga) T disebut SM3T, sebagai terobosan pemerintah untuk mengurangi kesenjangan pendidikan antara kota, desa dan daerah 3T. Jiwa-jiwa muda yang baru lulus sarjana masih mempunyai idealisme tinggi, belum "tercemar" pragmatisme, justru sebagai garda paling depan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di daerah 3T. Mereka dengan ikhlas berkorban meninggalkan keramaian di kota menuju di daerah yang masih "perawan", sunyi, sepi, tanpa gemerlapnya lampu listrik dan jaringan internet.

Permasalahan di dunia pendidikan yang kompleks, saling terkait, di era disrupsi 4.0 ini semestinya segera diuraikan satu persatu, agar peserta didik tidak menjadi “korban” keputusan politik para pengambil kebijakan. “Grand design” pendidikan nasional semestinya menjadi acuan , haluan, pola  bidang pendidikan di Indonesia, agar tidak ada lagi “ganti menteri ganti kebijakan”.  

 Yogyakarta, 3 Mei 2018 pukul 0.12

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun