Mohon tunggu...
Sri Rumani
Sri Rumani Mohon Tunggu... Pustakawan - Pustakawan

Rakyat kecil, bukan siapa-siapa dan tidak memiliki apa-apa kecuali Alloh SWT yang sedang berjalan dalam "kesenyapan" untuk mendapatkan pengakuan "profesinya". Sayang ketika mendekati tujuan dihadang dan diusir secara terorganisir, terstruktur, dan konstitusional... Email:srirumani@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kapan Perpustakaan "Dianggap" Penting?

24 Maret 2018   10:51 Diperbarui: 24 Maret 2018   16:13 805
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau sudah ada pustakawan yang dapat menggapai kriteria, mempunyai kompetensi, dan memberi kontribusi untuk akreditasi, apakah keberadaannya layak diragukan ?. Apalagi sampai dihilangkan dalam kelas jabatan yang tujuannya sangat fragmatis yaitu berkaitan dengan tunjangan kinerja. Dimana hati nurani para penguasa yang telah mengenyam manisnya menikmati suasana perpustakaan di luar negeri ketika tugas belajar, dan pulang di Indonesia selalu nyaring mengatakan:"Perpustakaan adalah jantung". Ketika jantung itu sudah berhenti pun masih tetap berkata:"perpustakaan penting" ketika untuk akreditasi, setelah itu selesai dan mati. Baca Juga: Tunjangan Kinerja, Apa Dampaknya ?

Yogyakarta, 24 Maret 2018 pukul 10.46

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun