Mohon tunggu...
Sri Rumani
Sri Rumani Mohon Tunggu... Pustakawan - Pustakawan

Rakyat kecil, bukan siapa-siapa dan tidak memiliki apa-apa kecuali Alloh SWT yang sedang berjalan dalam "kesenyapan" untuk mendapatkan pengakuan "profesinya". Sayang ketika mendekati tujuan dihadang dan diusir secara terorganisir, terstruktur, dan konstitusional... Email:srirumani@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Jalan Sunyi Menuju Jabatan Pustakawan Utama

12 Februari 2018   11:30 Diperbarui: 12 Februari 2018   17:38 1400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Pustakawan merapihkan tumpukan buku-buku di Perpustakaan Nasional di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (8/11/2017). Perpustakaan Nasional dengan total 24 lantai dan tiga ruang bawah tanah merupakan gedung perpustakaan tertinggi di dunia. KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG(KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG)

Jadi pustakawan utama yang bisa mencapai puncak karir ada faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi. Bila ada pustakawan yang berprestasi tingkat nasional sampai 2 (dua) kali, dan "terganjal" menuju pustakawan utama sudah bisa ditebak, ada faktor luar yang dominan untuk "menggagalkan". Walaupun jenjang pustakawan utama disebut dalam Permenpan dan RB No.9 Tahun 2014, kalau ada pihak dari luar secara terorganisir, terstruktur, dan konstitusional menggagalkan, apa yang bisa diperbuat oleh pustakawan ?

Kalau perjalanan untuk menuju puncak pustakawan utama yang panjang, jauh, sepi, dan tanpa iming-iming materi, tapi tetap mempunyai semangat tinggi untuk meraih puncak, apakah ini bisa disebut pustakawan utama sekedar meraih uang dan nafsu jabatan? Padahal dengan pustakawan utama di suatu institusi dapat bermanfaat untuk meningkatkan "prestige" dan akreditasi nasional dan internasional. Diakui atau tidak.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun