Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Penerima anugerah People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Kilas Balik 2024: Cari Tahu Penyebab Telapak Tangan Kesemutan Terus Menerus

2 Januari 2025   17:43 Diperbarui: 3 Januari 2025   13:25 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengawali tahun 2025 saya bersyukur telah melewati tahun sebelumnya. Sepanjang 2024 banyak peristiwa yang tak terduga. Sesuatu yang telah direncanakan tidak terjadi, hal yang tidak diharapkan dialami. Namun, banyak juga kebahagian datang tak terduga.

Itulah dinamika hidup, kita semua tentu mengalaminya. Hal ini sebagai ujian agar kita ikhtiar, tawakal dan mengambil hikmah dari setiap peristiwa tersebut.

Dari sekian banyak kisah sepanjang 2024 sedikit yang saya bagikan di Kompasiana, 82 artikel, 42 masuk headline, sisanya pilihan. Peringkat 77 pencapaian berikutnya. Ini mungkin bukan pencapaian yang luar biasa. Akan tetapi bagi saya berharga karena konsisten menulis ternyata susah. 

Setiap akan menulis selalu banyak alasan, sibuk, tidak ada ide dan lain sebagainya. Alasan kuat jarang menulis tentu ada. Sejak bulan Oktober kondisi tangan kanan kurang baik. Telapak tangan kanan saya mengalami kesemutan terus menerus. Ketika mengetik, menggenggam sesuatu sakitnya terasa ditarik ke pergelangan. 

"Sakit ringan, kurang peregangan." Begitu kata dokter Puskesmas. 

Memang benar sakit ringan, meski telapak tangan nyeri, saya masih bisa melakukan aktivitas sehari-hari. 

Foto saat berobat di rumah sakit.  
Foto saat berobat di rumah sakit.  

Bagaimana bisa sakit di telapak tangan kanan?

Sedikit berbagi pengalaman terkait rasa sakit di telapak tangan. Pada awalnya saya mengira kesemutan di telapak tangan hanya sementara. Dengan mengubah posisi tangan, kesemutan akan pulih dengan sendirinya.

Namun, kesemutan itu tidak kunjung henti hingga berhari-hari. Bahkan semakin hari telapak tangan terasa ditusuk, apalagi saat menulis, mengetik, menyapu, mengepel, memegang ponsel. 

Dengan memanfaatkan fasilitas BPJS, saya berobat ke klinik Pabrik Gula Rejoagung. Pengobatan pertama tidak ada efek. Bulan berikutnya saya kembali ke klinik dengan keluhan yang sama.

Pada akhirnya saya dirujuk ke dokter saraf yang ada di RSUD Sogaten. Kunjungan pertama diberi obat anti nyeri dan suplemen yang mengandung vitamin B1. Langkah ini tidak menghasilkan, rasa nyeri masih terasa. Bahkan asam lambung saya naik. Oleh karena perut tidak nyaman, pengobatan fokus ke lambung oleh dokter umum dekat rumah.

Foto pribadi hasil rekam saraf
Foto pribadi hasil rekam saraf

Rekam Saraf

Berdasarkan hasil pencarian di mesin pintar ada beberapa penyebab telapak tangan kesemutan terus menerus, seperti diabetes, gejala stroke, kekurangan vitamin B dan lain sebagainya. 

Untuk mendapat kepastian penyebab telapak tangan saya kesemutan, 24 Desember 2024 dokter saraf melakukan rekam saraf. Hasilnya saya mengalami  Sindrom terowongan karpal atau Carpal tunned syndrome (CTS)). Pemeriksaan ini dilakukan setelah tahu gula darah normal (85 mg/dl)

CTS merupakan penyakit kerusakan pada saraf akibat sering melakukan gerakan yang sama dalam jangka waktu lama.

Penyakit ini bisa dialami siapa saja, terutama emak-emak yang sering menulis, mencuci, mengetik, mengepel, menyapu dan me ... lainnya.

Dokter mengatakan yang saya alami masih tingkat ringan sedang. Bisa naik menjadi berat jika tidak diobati dan terapi. 

Pengobatan selanjutnya saya dirujuk ke dokter rekam medis untuk terapi saraf. Terapi ini dilaksanakan dua kali dalam sepekan selama satu bulan. 

Foto pribadi saat terapi telapak tangan
Foto pribadi saat terapi telapak tangan
Awal tahun 2025, 2 Januari terapi pertama. Selanjutnya dijadwalkan setiap hari Selasa dan Kamis hingga genap 8 kali terapi.

Sementara agar nyaman melakukan pekerjaan rumah disarankan memakai deker juga olahraga tangan. Gerakannya cukup mudah, setiap hari buka tutup tangan sebanyak 10 kali. 

Mungkin yang saya alami di 2024 seperti film, yang tadinya sehat harus merasakan sakit, tetapi itu sudah umum terjadi. Filmnya tidak seru ya jika pemainnya tidak menjiwai, hehe.

Saya buat senang saja, tetapi tetap berharap dengan terapi, telapak tangan bisa normal kembali sehingga saat mengetik tidak linu. Mohon doanya dari teman-teman semua.

Terima kasih telah membaca. Salam dari Madiun, kota sejuta bunga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun