Komunitas pecinta kucing Madiun berdiri empat tahun lalu, 10/10/2020 atas gagasan Rahmadian L.A dan drh. Syaiful.Â
Bernama Posyandu Kucing, komunitas ini tentunya beranggotakan para pecinta kucing. Sebagian besar mereka merawat dari rescue kucing yang terlantar. Namun, perlu diingat Posyandu Kucing bukan tempat penampungan/shelter dan bukan tempat pembuangan.
Posyandu Kucing mengedukasi dan memberi layanan kesehatan pada kucing baik secara gratis atau berbayar. Setiap satu bulan sekali, hari Sabtu di pekan terakhir menerima layanan kesehatan bagi hewan peliharaan atau yang hidup di jalanan.
Pada momen National Cat Day, Posyandu Kucing menggelar vaksin rabies secara gratis. Juga layanan konsultasi, steril, vaksin dan lain sebagainya. Keberadaan Posyandu benar-benar membantu para cat lover, terutama pemula seperti saya.Â
Drh. Syaiful sebagai Kepala UPT Balai Kesehatan Hewan & Kesehatan Masyarakat Veteriner dari Dinas Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Madiun siap siaga memberi layanan kesehatan. Begitu pun Rahmadian yang sering disapa Mbak Dian.Â
Mbak Dian sebagai pecinta kucing dia geram jika ada orang yang membuang kucing.
Seperti yang dikatakannya pada acara Ngobras (Ngobrol bareng Komunitas) di RRI, 30/10/2024. "Ketika memutuskan adopsi kucing, rawat dia, kasih makan, jika sakit obati bawa ke dokter. Ketika lucu-lucunya disayang, pas sudah jelek dibuang, jangan ya," ujarnya.
Perkataan Mbak Dian bukan tanpa alasan. Para pecinta kucing khususnya yang berada di grup Posyandu sering kali menemukan kucing yang kondisinya tidak baik-baik saja. Bahkan Suzie, salah seorang member pernah menemukan anabul di pinggir jalan dalam keadaan memprihatinkan.Â
Ketika disentuh, matanya terbuka sedikit. Itu artinya masih ada tanda kehidupan. Anabul itu dibawanya ke dokter dan mendapat perawatan hingga sembuh total.Â
Berbeda dengan pengalaman saya, pada awalnya saya adopsi satu jantan, si Ziggy. Dua tahun lalu ada induk dan 3 bayinya yang hendak dibuang oleh pemiliknya. Saya tidak tega jika mereka dibuang ke pasar atau tempat lain.
Keluarga kecil itu saya rawat hingga sekarang beranak. Total menjadi 12 bocil. Bocil-bocil tersebut saya rawat seperti anak sendiri. Sejak bayi mendapat vaksin, vitamin, pengobatan ke klinik, makanan sehat. Secara bertahap bocil-bocil saya sterilkan agar tidak overpopulasi.Â