Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Penerima anugerah People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Kesan Naik Kereta Api Ekonomi Dulu dan New Generation

23 Oktober 2024   20:34 Diperbarui: 25 Oktober 2024   14:40 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Stasiun Madiun. Foto dokpri

Sejak dulu kereta api merupakan alat transportasi massal yang banyak diminati warga. Selain harganya terjangkau, waktu tempuh cepat, keberangkatan dan kedatangan tepat. 

Mengingat ke belakang, pada tahun 1990 hingga awal 2004, kita merasakan tidak nyaman naik kereta api(KA). Pedagang asongan, pengamen bisa masuk bebas, belum lagi penumpang gelap. Penumpang rela naik di atap gerbong, hingga mendapat julukan "bonek" atau bondo nekad.  

Tak jarang penumpang kehilangan uang, tas atau barang berharga lainnya. Saya pernah menyaksikan tas ibu-ibu dekat jendela dijambret orang dari luar, padahal kereta sudah berjalan. Dari kejadian itu saya lebih hati-hati ketika mudik dengan kereta api, terutama kelas ekonomi.

KA kelas ekonomi yang sering saya gunakan adalah Brantas. Kereta ini berangkat dari Pasar Senen dan berhenti di Kediri Jika mudik ke Majalengka saya naik dari Madiun, berhenti di stasiun Cirebon Prujakan. Begitu pun dengan pulangnya.

KA Brantas diminati masyarakat karena murah. Saya pernah mendapat harga tiket Rp27.000 per orang. Harga segitu harus siap berdiri selama kurang lebih 10 jam dari Cirebon hingga Madiun. Kesan pertama naik KA Brantas tahun 2003 buruk sekali. 

Sekarang diketahui, tiket kereta ekonomi Brantas sekitar Rp300.000, Rp350.000. Harga tiket ekonomi mahal karena sudah beralih menjadi ekonomi new generation modifikasi, keberangkatan pun dari Blitar. 

Kelebihan lain dari kereta api Brantas ekonomi new generation modifikasi adalah kapasitas kursinya. Semula KA Brantas menggunakan 106 kursi berhadapan dengan formasi 3-2. Sekarang kapasitasnya menjadi 72 tempat duduk, kursinya pun tidak saling berhadapan lagi. 

Kereta Api New Generation untuk Gen Z

Bukan kereta api Brantas saja yang lebih baik. Sejak KAI di bawah kepemimpinan Didiek Hartantyo, KA makin nyaman. Salah satunya KA Gaya Baru Malam Selatan (GBMS) yang sering digunakan anak saya pulang dari Surabaya.

KA GBMS new generation premium melayani rute awal dari Pasar Senin pukul 11.00 WIB dan berakhir di stasiun Gubeng Surabaya pukul 00.13 WIB.

Sementara jam keberangkatan dari Surabaya pukul 12.00 WIB dan tiba di Pasar Senin pukul 01.23 WIB. Dengan jadwal keberangkatan masih siang, anak saya tiba di Madiun sekitar pukul 14.00 WIB. 

Kata anak saya fasilitas KA GBMS new generation premium lebih bagus dari KA eksekutif lama.

KA new generation premium. Foto dokpri
KA new generation premium. Foto dokpri

Interior dari KA new generation premium lebih minimalis. Kita bisa lihat dari bentuk kursi dan warna jok kursinya. Dengan menggunakan satu warna pada jok kursi memberi kesan sederhana tetapi mewah. 

Penggunaan corak pada jok juga memengaruhi emosional penumpang. Anak saya mengatakan corak biru muda tidak pusing, nyaman di mata, berbeda dengan jok 2 atau 3 warna. Memang kesukaan setiap penumpang berbeda, tetapi untuk gen Z pada umumnya suka lebih simpel. 

Interior langit-langit pun berbeda, dengan balutan warna putih dan LED strip terkesan lebih hangat. 

Untuk sandaran kursi lebih nyaman dari dulu yang tegak. Penumpang dapat menyesuaikan kemiringannya juga kursi bisa diputar searah laju  KA.

Bagi penumpang yang suka kebersihan seperti putri saya jangan khawatir toilet kotor. KA sekarang memiliki toilet yang bersih. Untuk menjaga toilet tetap bersih, harus ada kerja sama dengan pengguna. Selesai buang air kecil atau besar siram dan buang tisu pada tempatnya.

Dengan layanan PT KAI yang bagus, saya jadi tenang putri sulung menggunakan moda transportasi KA dari Surabaya ke Madiun atau sebaliknya. Di ruang tunggu stasiun pun aman bagi seorang remaja putri. Jauh berbeda situasinya saat saya remaja.

Stasiun Madiun. Foto dokpri
Stasiun Madiun. Foto dokpri

Secara keseluruhan KA new generation premium lebih nyaman, meski ada beberapa yang perlu dibenahi. Misalnya sandaran kaki belum maksimal. Akan tetapi ruang kaki cukup luas bahkan untuk penumpang yang tingginya 170 cm masih bisa selojor kakinya.   

Sebagai pengguna setia KA, saya berharap PT. KAI terus semangat lebih baik. Pun harga tiket untuk mahasiswa, pelajar ada diskon selain Go Show. Jika hari libur nasional Go Show tidak dapat digunakan karena pastinya kehabisan. Jauh-jauh hari harus memesan tiket dengan harga normal. 

Terima kasih. Salam hangat dari Madiun.

Bahan bacaan

https://money.kompas.com/read/2024/03/13/130400426/ka-gaya-baru-malam-selatan-gunakan-kereta-ekonomi-new-generation-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun