"Panen kacang hijau nich," kata guru saya ketika bertemu di Semarang bulan lalu.
 "Belum, Bu. Ko masing ingat sama kacang hijau padahal sudah lama saya kasihnya."Â
Dia tersenyum sambil mengatakan jika kacang hijau bagus untuk ibu menyusui. Kebetulan saat itu putrinya baru saja melahirkan bayi pertama dan sedang masa menyusui (busui).
Manfaat Kacang Hijau
Kacang hijau kerap kita nikmati di berbagai olahan, seperti bakpia, gandasturi, onde-onde, penyek, bubur dan masih banyak lagi.Â
Di balik lezatnya olahan kacang hijau, ada banyak manfaat penting bagi kesehata kita. Manfaat tersebut seperti, mengurangi risiko terkena penyakit kanker, jantung juga menjaga berat badan dan lain-lain. Hal ini karena kacang hijau kaya akan serat, kalsium, natrium, seng, zat besi, fosfor, vitamin serta kandungan antioksidan.Â
Kacang hijau pun bagus untuk busui dan perkembangan bayi. Yang dikatakan guru saya di atas pun benar kalau kacang hijau mampu meningkatkan produksi ASI. Kita tahu ASI sangat diperlukan oleh bayi sebagai sumber nutrisi utama selama awal kehidupannya.
Pengalaman saya dulu ketika menyusui anak-anak, untuk meningkatkan produksi ASI selain sering konsumsi sayur katuk juga minum air rebusan kacang hijau. Sebelum kacang hijau dijadikan bubur, air rebusan pertama disaring, lalu diminum.
Sementara ibu saya sering membuatkan sup kacang hijau dengan campuran iga daging sapi. Namun sayang, di balik lezatnya dan manfaat kacang hijau, petani sering dibuat pilu dengan harga yang rendah. Tahun ini bahkan anjlok hingga 50 persen dari harga tahun 2023.
Harga Kacang Hijau
Kacang hijau (Vigna radiata) masuk ke dalam golongan kacang-kacangan yang berasal dari India. Meski demikian sekarang banyak ditemukan di Indonesia. Petani di kampung saya menanam kacang hijau satu kali dalam satu tahun, yakni pada musim kemarau, sekitar bulan Juli-Agustus pertengahan.
Musim tanam ketiga di tahun 2024 sedikit petani yang menanam kacang hijau, pasalnya kurang menguntungkan dibandingkan tanam padi. Dulu pesawahan etan ratan (timur jalan) semua ditanami palawija satu ini. Akan tetapi tahun ini petani banyak yang menanam padi, ada pula yang kosong tanpa ditanami.
Lahan pada musim tanam ketiga dibiarkan kosong karena waktu tanam kacang hijau telah lewat. Dari pengalaman sebelumnya, jika menanam kacang hijau jangan akhir Agustus karena suhu udara sudah dingin. Hal ini akan memengaruhi pertumbuhan tanaman, akibatnya tanaman kacang hijau akan kerdil, hasil panen pun tidak maksimal.
Menanam kacang hijau tidak membutuhkan pengairan banyak. Yang dibutuhkan adalah penyinaran matahari yang penuh. Menentukan waktu tanam yang tepat akan membuat tanaman kacang hijau tumbuh dengan baik, sehingga harga jual pun tinggi.
Harga jual kacang hijau saat panen tahun 2024 sebesar Rp5.000 per kilogramnya untuk hasil panen oleh mesin. Jika panen menggunakan tangan atau manual diberi harga per kilogramnya antara Rp8.000-Rp10.000. Sebelumnya (tahun 2023) mencapai Rp11.000-Rp18.000 per kilogramnya.
Dengan harga yang rendah banyak petani yang menahan hasil panennya. Jika dibadrol Rp5.000 per kilogram jelas petani alami kerugian. Menyimpan kacang hijau di rumah lebih lama juga sebetulnya bukan pilihan baik. Ada dua risiko yang mungkin terjadi, pertama harga belum tentu naik. Kedua kacang hijau di dalam karung rentan dimakan kutu dan berjamur.
Untuk menyiasati jamur dan kutu pada kacang hijau, petani menjemurnya kembali dan karung diberi daun jeruk sebelum diikat rapat. Jika satu bulan belum terjual, kacang hijau dijemur kembali.Â
Jika jumlahnya sedikit dan untuk konsumsi sendiri, kacang hijau bisa dimasukkan ke dalam botol aqua galon kering. Di dalam botol bisa tahan hingga 1 tahun.Â
Semoga ke depannya harga kacang hijau sebanding dengan manfaatnya sehingga petani pun merasakan keuntungan yang pantas.
Terima kasih telah membacaÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H