Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Penerima anugerah People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Pengalaman Berinvestasi Syariah di Sukuk Ritel

31 Agustus 2024   16:42 Diperbarui: 1 September 2024   16:13 551
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Sejak Sukuk Negara Ritel (SR)021T3 dan T5 diluncurkan 23 Agustus 2024 lalu, saya tertarik mengikutinya. Terlebih setelah membaca artikel yang ditulis Kompasianer Efwe, sapaannya Pak Fery.

Saya yakin siapa pun akan termotivasi menyiapkan masa depan yang sejahtera. Dengan investasi kita berupaya mencapai tujuan tersebut. Akan tetapi terkadang khawatir akan resiko. Wajar jika ada perasaan waswas akan manfaatnya dan pembayaran akhir.

Saya ingin berbagi pengalaman berinvestasi di Surat Berharga Negara (SBN) karena salah satu seri sudah jatuh tempo dan akan dialihkan ke SR021 T3 ini.  

Sukuk Negara Ritel (SR)
Sukuk Negara Ritel (SR) merupakan produk investasi dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yang memakai prinsip syariah. Investasi ini dijamin pemerintah, sehingga resikonya rendah dan tidak akan gagal bayar.

Untuk berinvestasi SR, kita bisa membeli Sukuk di 29 Mitra Distribusi (MD) yang telah ditunjuk pemerintah. MD yang paling akrab adalah Bank Umum dan Bank Umum Syariah. Misalnya BRI, BNI, BSI, BCA, BTN, Bank Mega, Bank CIMB Niaga dan masih banyak lagi.

Untuk pembelian SR021 kita harus melewati empat tahap dan bisa dilaksanakan secara online, di antaranya:  registrasi atau pendaftaran, pemesanan, pembayaran lalu menunggu konfirmasi kepemilikan.
Seluruh proses dilakukan di Mitra Distribusi melalui sistem elektronik.

Sebelum membeli SR021, investor baru harus memiliki Single Investor Identification (SDI) untuk pembukaan rekening surat berharga. SDI ini diterbitkan oleh Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). Petugas bank  atau MD akan membantu membuatkan SDI.

Setelah ada konfirmasi, setiap bulannya investor akan menikmati imbal hasil yang nilainya tetap. Kemenkeu menetapkan kupon SR021T3 sebesar 6,35%. Sementara SR021T5 atau jangka waktu 5 tahun kuponnya 6,45%.

Masyarakat yang berniat berinvestasi di SR021 tidak perlu khawatir gagal bayar. Saya berinvestasi SR mulai tahun 2022 seri 017 (SR017T3)  dan seri 020 dengan tenor 3 tahun (SR020T3).

Pengalaman berinvestasi SBN Ritel
Saya mengenal investasi Surat Berharga Negara (SBN) Ritel sejak tahun 2022 dari petugas Bank Mandiri. Pada awalnya  ragu karena tidak ada bukti fisik keikutsertaan.

Ternyata bukti keikutsertaan investasi SBN Ritel terlihat di Mobile Banking Livin untuk Bank Mandiri. Namun, jika sebagai investor kedua atau membeli SR dari investor pertama, kita tidak bisa memantaunya. Jika menghendaki bisa meminta portofolio ke MD yang nantinya akan dikirim lewat email atau pesan pribadi.

Cara melihat nilai investasi di Livin, cukup mudah asalkan sudah unduh Mobile Banking Livin kuning. Berikut langkahnya:

Setelah masuk ke Livin, cari fitur investasi, lalu klik portofolio. Ada 3 jenis investasi yang tampak di portofolio Livin, yakni Reksadana, SBN dan Sekuritas. Pilih SBN dan muncul rincian nama investasi, tenor atau jangka waktu, imbal hasil, jatuh tempo. 

Jangan panik ketika nilai investasi turun. Itu tidak akan memengaruhi imbal hasil dan nilai saat jatuh tempo. Sebagai contoh, awal beli SR Rp200 juta, nilai tercantum di portofolio Rp198 juta. Biarkan saja, jangan dijual karena jika dijual nilai akan turun. Investor rugi? Tentunya tidak, setiap bulan sudah menerima imbal hasil.

Itu karakteristik dari SR, nilai menjadi turun, tetapi saat jatuh tempo dana investasi akan kembali seperti awal penempatan. Berbeda dengan SBN jenis SBR atau Saving Bond Ritel yang nilai investasi tetap.

Tidak perlu waswas berinvestasi Sukuk Ritel. Imbal hasil tetap akan masuk secara otomatis ke rekening kita setiap bulan tanpa harus bayar pajak penghasilan (Pph). Pajak 10% sudah dipotong langsung dari imbal hasil. Perlu kita lakukan adalah lapor di SPT tahunan atas kepemilikan investasi  SBN.

Sebagai informasi tambahan produk-produk Surat Berharga Negara (SBN) Ritel yang terbit antara lain Obligasi Negara Ritel (ORI), Savings Bond Ritel (SBR), Sukuk Negara Ritel (SR), dan Sukuk Tabungan (ST).

Sependek pengetahuan saya, jika telah menjadi salah satu investor salah satu produk SBN akan ada pemberitahuan setiap produk yang terbit melalui email dan WhatsApp. Pahami syarat dan ketentuannya jika akan berpartisipasi.

Mari investasikan dana nganggurnya melalui SR021. Tidak perlu besar-besar karena investasi ini minimal Rp1 juta. Dengan berinvestasi SR, kita berpartisipasi mendukung pembangunan nasional.


Bahan bacaan
https://www.djppr.kemenkeu.go.id/pembukaanmasapenawaransukukritelserisr021t3danserisr021t5

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun