Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Penerima anugerah People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Museum Pemugaran Candi di Komplek Prambanan

8 Agustus 2024   16:56 Diperbarui: 8 Agustus 2024   18:42 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Museum Pemugaran Candi yang ada di komplek Prambanan. Foto dokumen pribadi/Sri RD

Yogyakarta kaya akan tempat wisata sejarah salah satunya adalah Candi Prambanan. Terletak di pinggir Jalan Raya Solo Yogyakarta, tepatnya di Desa Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, DIY, Candi Prambanan menjadi perhatian saya setiap ke Yogyakarta. 

Meski dekat, akhir Juni 2024 baru bisa berwisata ke tempat bersejarah tersebut. Itu pun bukan sengaja acara liburan, melainkan pameran seni rupa di museum Candi Prambanan. Undangan ini kami manfaatkan sekalian berlibur bersama anak-anak.  

Dari Madiun tidak terlalu jauh, setelah keluar tol Colomadu, ambil arah ke Kota Klaten. Tidak kurang dari 3 jam sudah sampai di area Candi Prambanan. 

Oleh karena memenuhi undangan, kami disarankan melalui pintu samping. Jadi tidak tahu berapa tiket masuk kawasan candi. Akan tetapi menurut beberapa sumber tiket masuk bagi wisatawan domestik Rp40.000, sementara wisatawan mancanegara Rp338.000 atau 25 USD.

Museum Pemugaran Candi. Foto dokpri
Museum Pemugaran Candi. Foto dokpri


Wisata Candi Prambanan  

Candi Prambanan berdasarkan asal muasalnya sering disebut Candi Roro Jonggrang yang dibangun pada abad ke-9 dengan ketinggian sekitar 47 m. Objek wisata ini terletak di bagian timur Yogyakarta dekat dengan Kota Klaten.

Selain Candi Prambanan, di komplek ini ada pula Candi Sewu, Candi Limbung, Candi Bubrah, Museum Pemugaran Candi Sewu, Penangkaran Rusa Prambanan. Untuk berkeliling komplek Prambanan, wisatawan bisa jalan kaki arau sewa sepeda, motor, tayo, , otoped, ninebot segway.

Tempat wisata yang sering dilewati oleh para wisatawan di kawasan Prambanan adalah Museum Pemugaran Candi. Oleh karena letaknya yang jauh dari pintu masuk dan berada sebelah utara Candi Sewu, museum ini tidak tampak. 

Saya pun hampir melewatinya ketika seorang pendamping tayo (mobil terbuka) menurunkan kami di kawasan Candi Sewu. Saat itu penumpang mobil tayo hanya 4 orang. Dua orang adalah wisatawan mancanegara, dua lagi saya dan anak sulung.

Museum ini dari depan bertuliskan Studio Pemugaran Manjusrigrha. Dengan berkunjung ke museum ini, kita dapat mengetahui bagaimana pemugaran candi dari masa ke masa. Pemugaran candi dimulai sejak masa Thomas Stamford Raffles pada tahun 1811. Pemugaran candi masih terus dilaksanakan hingga selesai pada tahun 1993. 

Foto dokpri
Foto dokpri

Meski pada zamannya, candi dibangun dengan perhitungan yang matang, tetapi tidak dipersiapkan ketika ada bencana, sehingga ketika gempa, candi tersebut porak poranda. Seperti saat gempa Yogya 2006.

Berkunjung ke museum Pemugaran Candi, kita pun tahu bagaimana candi dibangun, mulai dari ukuran batu, persiapan dalam pemugaran memperkuat tanah penyangga, peletakan batu dan lain sebagainya.

Akhir Kata.

Keberadaan museum ini perlu diketahui banyak orang, terutama anak-anak sekolah. Tujuannya untuk menambah pengetahuan, menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya dan melestarikannya.

Untuk menuju ke Museum Pemugaran Candi dengan jalan kaki atau sewa sepeda atau motor wisatawan bisa mengikuti petunjuk arah. Yang perlu diperhatikan jangan lupa membawa payung atau memakai topi, juga memakai alas kaki yang nyaman. 

Sewa tayo cukup murah, per orang hanya Rp20.000. Satu tayo minimal 4 orang. Kita akan diajak keliling komplek dan berhenti 10 menit di Candi Sewu. Sepuluh menit ini bisa dimanfaatkan berkunjung ke museum

Agar tidak terlalu panas, sebaiknya datang ke komplek Candi Prambanan antara pukul 07.00 hingga pukul 12.00 waktu setempat.

Untuk lebih jelasnya, simak vidio di YouTube bersama Kompasianer, Siti Nazarotin, Heni Pristianingsih, Lesterina Purba, Siska Artati dan Sri RD. Salam.

Foto dokumen pribadi

Terima kasih telah berkunjung. Salam sukses selalu 


Referensi
https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/dpk/kajian-lapangan-masterplan-pemugaran-prambanan/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun