Kelebihan dan Kekurangan Galeri dengan Desain Skandinavia

Ilustrasi desain galeri dibuat seperti gambar berikut.

Ilustrasi bagian depan. Foto dokpri 

Bagian depan ini bisa dimanfaatkan untuk ruang baca dan ruang santai pengunjung. Selain ada saru set kursi, lemari baca, ada juga dapur mini untuk membuat kopi. 

Ilustrasi desain galeri impian. Foto dokpri

Kekurangan selanjutnya adalah panas. Penggunaan kaca yang dominan di dataran rendah akan memancarkan udara panas terlebih saat musim kemarau. Saya merasakan ketika di villa Dieng. Pukul 09.00 sinar matahari masuk semua ke ruang depan melalui kaca. Sinar itu memantulkan udara cukup panas, akibatnya tidak nyaman berada di ruangan.

Solusinya jika saya menerapkan banyak kaca adalah dengan pemasangan gorden berwarna netral. Selain itu untuk atap menggunakan genteng tanah liat. Gentong dari tanah liat membantu ruangan lebih adem. 

Agar suasana alam lebih terasa, lahan yang masih kosong ditanami banyak pohon. Sebagian sudah ada pohon nangka, jambu, alpukat, lengkeng. Lantai luar dengan bahan semen juga memantulkan panas yang lumayan. Agar lebih adem halaman bekas jemur gabah yang bermester (lantai semen) akan dibongkar dan ditanami aneka bunga. Dengan banyak pohon saya rasa akan lebih teduh dan suasana alam tercipta, udara pun lebih segar. 

Kelemahan pemasangan kaca pada bangunan selanjutnya adalah kebersihan. Kita harus banyak meluangkan waktu membersihkan kaca, terlebih setelah hujan. Bisa jadi air hujan mengenai kaca dan berubah bintik-bintik putih jika tidak segera dikeringkan.

Kekurangan dari desain Skandinavia ini semata pandangan pribadi saja jika diterapkan pada galeri yang akan saya bangun. Jika setelah dibangun ternyata kekurangan itu tidak ada, saya bersyukur sekali. 

Saya berharap pembangunan galeri dan tempat baca berjalan lancar dan segera dimanfaatkan pengunjung untuk belajar. 

Terima kasih telah singgah. Salam dari Madiun.