Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Ibu rumah tangga suka cerita

People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Menikmati Sate Kelinci yang Legandaris di Pinggir Telaga Sarangan

2 Juni 2024   17:28 Diperbarui: 6 Juni 2024   15:26 525
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menikmati sate kelinci di pinggir Telaga Sarangan. Foto dokpri

Telaga Sarangan menjadi tempat wisata alam favorit. Terletak di kaki gunung Lawu dan berada di ketinggian 1200 mdpl, tempat ini sangat sejuk dengan suhu 15-16 derajat celcius.

Masuk wilayah Plaosan, Kabupaten Magetan, Telaga Sarangan bisa ditempuh sekitar 1 jam dari Kota Madiun ke arah selatan. Ada dua jalur yang bisa dilalui, Jalur pertama melalui Desa Sambirejo, Madiun, Desa Gorang Gareng Kabupaten Magetan, alun-alun Magetan lalu Plaosan. Setelah melewati Pasar Plaosan, ikuti jalan utama hingga Sarangan.

Jalur kedua menuju Telaga Sarangan dari Kota Madiun yaitu lewat Moaspati. Dari situ kita belok ke selatan menuju Kabupaten Magetan dan Plaosan. Dari Plaosan seperti jalur pertama, ikuti jalan utama yang cukup besar.

Sepanjang jalan dari Plaosan hingga Sarangan, kita akan disuguhi pemandangan pegunungan yang eksotis. Namun, harus ekstra hati-hati karena jalan berkelok, naik turun. Pastikan keadaan kendaraan sehat termasuk pengemudinya.

Untuk menuju Sarangan jika dari arah Kota Solo, kita bisa masuk melalui Kabupaten Karanganyar, Tawangmangu. Lewat jalur ini pemandangan lebih bagus lagi, karena melewati pintu masuk Gunung Lawu. Sepanjang jalan kita akan dimanjakan dengan hamparan perkebunan yang hijau, hutan gunung Lawu. 


Tidak bosan berwisata ke Sarangan, selain pemandangannya bagus, bisa belanja sayuran segar, juga makanannya enak-enak. Salah satu makanan khas adalah sate kelinci.

Sate Kelinci Khas Telaga Sarangan

Tiba di Telaga Sarangan tak lengkap jika tidak makan sate kelinci. Meski dijual di pinggir jalan, soal rasa tak kalah enak. Uniknya kita bisa sambil menikmati jernihnya air telaga. 

Sate kelinci Telaga Sarangan ada sejak tahun 1930. Hal ini diketahui dari foto dua orang pedagang keliling yang menggunakan pikulan untuk berdagang sate.

Dengan latar belakang telaga seorang pedagang membawa pikulan dan satu lagi bersama istrinya membawa meja untuk jajakan dagangannya. Foto tersebut dipajang di gedung Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Magetan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun