Mohon tunggu...
Sri Rohmatiah Djalil
Sri Rohmatiah Djalil Mohon Tunggu... Wiraswasta - Ibu rumah tangga suka cerita, Petani, Pengusaha (semua lagi diusahakan)

People Choice dan Kompasianer Paling Lestari dalam Kompasiana Awards 2023.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Silaturahmi Lebaran di Tengah Fenomena Robohnya Tanaman Padi

14 April 2024   13:21 Diperbarui: 15 April 2024   11:46 571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pekerjaan di sawah tidak ada kepastian libur seperti ASN atau pegawai lainnya. Meski hari raya, setelah salat Idulfitri atau Iduladha, mereka akan kembali ke sawah.

Seperti pernah terjadi tahun sebelumnya ketika panen masih menggunakan tenaga wanita.
Setelah salat Idulfitri, halal bihalal di rumah saya. Pukul 10.00, ipar sudah pamit pulang karena hendak petik padi. Saat itu kondisi padi sudah tua dan hampir kering. 

Lebaran tahun ini fenomena di luar dugaan. Jelang lebaran banyak tanaman padi yang roboh, karena beberapa hari hujan deras. Mau tidak mau hari kedua lebaran, beberapa petani harus ke sawah untuk mengikat tanaman padi tersebut. Itu sebabnya mengapa halal bihalal dengan tetangga pada malam hari.

Seperti acara halal bihalal keluarga besar suami. Acara dilaksanakan di rumah kakak sepupu yang berbeda desa pada pukul 10.00. Oleh karena ada salah seorang kerabat yang masih di sawah, acara mundur hampir 2 jam. Tanaman padi milik kerabat tersebut hampir dua petak roboh dan terendam air. 

Jika tanaman padi yang roboh dibiarkan terlalu lama terendam air, bulir padi akan membusuk, kerugian besar pun siap dihadapi petani. Bahkan dengan situasi tersebut sudah memengaruhi harga jual gabah kering panen. Tengkulak tahu mana padi dari tanaman yang roboh atau tidak meski sudah berada dalam karung.

Lebaran tahun 2024 ujian bagi petani yang tanam padinya bulan Januari. Selain tanaman roboh, harga pun turun drastis hingga Rp4.000 sampai Rp5.000 per kilogramnya yang semula Rp6.000 per kilogramnya. 

Akhir Kata

Meski sebagian petani di desa saya mengalami kerugian karena fenomena angin dan hujan, sehingga mengakibatkan robohnya tanaman padi. Mereka tetap merayakan Idulfitri dengan suka cita. 

Silaturahmi tetap dilaksanakan pada malam hari atau sore hari setelah pulang dari sawah. Momen lebaran jangan dilewatkan begitu saja. Tahun depan belum tentu bertemu kembali. 

Akhir kata saya ucapkan mohon maaf lahir batin untuk seluruh sahabat Kompasiana, pembaca.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun