Pada awalnya ikhlas beramal, tetapi setelah tahu diselewengkan, sebagian donatur ada sedikit kecewa. Agar hal tersebut tidak terjadi kita perlu mempertimbangkan banyak hal dalam beramal, di antaranya:
Amanah
Mencari orang, lembaga yang amanah, bisa dipercaya sangat sulit, terlebih era digital. Dengan tayangan penderitaan seseorang, kelompok, sudah membuat orang simpati, donasi pun mengalir deras. Akhirnya hasil donasi menggunung.Â
Jika kita beramal dari informasi media sosial, harus memastikan amanah atau tidak, caranya dengan riset. Kita bisa melacak apakah menggunakan rekening yayasan, website resmi atau tidak. Penting juga konsultasikan dengan keluarga.Â
Jika beramal melalui lembaga secara langsung. Kita harus tahu apakah lembaga tersebut memiliki reputasi baik, pun terdaftar di Kemenag.Â
TransparanÂ
Ketika kita memilih lembaga, yayasan tempat menyalurkan amal. Pastikan mereka jujur, terbuka, dan transparan. Biasanya mereka akan mengirim laporan kegiatan, pemasukan, dan pengeluaran kepada para donatur.
Selain ada laporan tertulis entah itu lewat majalah kecil, pesan pribadi, ada juga pertemuan rutin setiap satu tahun sekali khusus donatur.Â
Setiap lembaga tentunya berbeda bagaimana cara dia terbuka kepada orang yang beramal. Akan tetapi kita punya hak tahu, kemana hasil donasi disalurkan.
Bolehkah beramal tanpa melalui lembaga?Â
Terkadang kita tidak mau ribet dalam mengatur keuangan untuk beramal dan memilih melalui lembaga. Akan tetapi melupakan penderitaan kerabat, lingkungan sekitar. Apalagi kerabat yang memusuhi. Rasanya ingin menjauhinya.
Beramal yang utama tentunya kerabat dulu, setelah mereka terpenuhi dan rezeki masih ada, bisa memperluas jangkauan amalan.
Saya teringat kemarin malam ketika menata uang untuk para kerabat suami. Anak cewek bertanya.